Pengantar
Dalam dunia ini ada obyek-obyek mikroskopis, yaitu obyek-obyek yang hanya bisa dilihat menggunakan alat mikroskop. Karena sangat kecilnya, obyek ini menjadi tidak kasat mata. Agar dapat melihatnya dibutuhkan alat yang dapat memperbesarnya (dalam penglihatan) hingga beberapa kali pembesaran. Obyek-obyek ini bisa berupa kuman, bakteri, sel, dan sebagainya.
Pada tataran dunia pendidikan, mikoroskop termasuk salah satu alat yang sangat dibutuhkan pada mata pelajaran IPA (Biologi). Hal ini sangatlah logis, karena pada mata pelajaran ini diajarkan materi mikrobiologis dan juga obyek-obyek mikroskopis lainnya. Dengan alat ini peserta didik menjadi lebih tahu tentang obyek mikroskopis secara empiris dan tidak sekedar pengetahuan verbal.
Persoalannya adalah, agar keseluruhan peserta didik dapat melihat secara langsung dan serentak dibutuhkan jumlah mikroskop minimal sejumlah peserta didik dalam satu kelas. Ditambah lagi dengan sulitnya peserta didik membidik obyek mikroskopis dimaksud dan harus mondar mandirnya guru atau pembimbing ke masing-masing peserta didik untuk membimbing dan mengarahkan. Bagi sekolah atau madrasah yang kurang atau tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal akan jumlah mikroskop tentu menjadi persoalan tersendiri bila harus menambah koleksi jumlah mikroskop di laborat.
Dengan menggunakan web camera (selanjutnya ditulis : webcam) yang harganya sangat terjangkau, paling tidak persoalan-persoalan diatas dapat diminimalisir. Peserta didik tidak lagi harus mengalami kesulitan menentukan obyek observasi. Demikian juga guru atau pembimbing, tidak perlu lagi mondar-mandir ke arah peserta didik. Dan yang lebih penting adalah cukup menggunakan satu mikroskop untuk keseluruhan siswa dan sekaligus obyek mikroskopis dapat diperbesar hingga sebesar lebar screen monitor komputer, laptop bahkan sebesar screen lcd proyektor.
Latar belakang
Penulis meyakini betul kata-kata bijak, “keterbatasan melahirkan kreatifitas dan inovasi”. Penulis adalah seorang Kepala pada MTs Muhammadiyah 10 (MTsM 10) Purbalingga yang berlokasi di desa Gembong, Bojongsari, Purbalingga. MTsM 10 bukanlah madrasah yang “kaya”, tetapi madrasah yang dalam mencerdaskan anak-anak bangsa menggunakan segala keterbatasan. Kebutuhan akan alat-alat laboratorium IPA dan juga yang lainnya sangatlah tidak memadai. Khusus untuk mikroskop, MTsM 10 hanya mempunyai dua buah. Sehingga ketika harus menggunakannya, peserta didik harus antri satu persatu untuk dapat melihat obyek observasi. Semangat dan kesungguhan dalam proses mencerdaskan anak-anak bangsa mengalahkan segalanya.
Mendasari uraian di atas, maka latar belakang dari lahirnya tulisan ini, yang pertama adalah “keterbatasan”. Dan yang kedua adalah keinginan meniru operasi organ dalam yang dapat ditampilkan dalam layar monitor di rumah sakit, dengan memasukkan kamera mikro ke dalam tubuh pasien.
Karena keterbatasan dan keinginan meniru inilah kemudian penulis mencoba memanfaatkan webcam yang dimiliki untuk melihat obyek mikroskopis. Dan hasilnya sungguh mengagumkan, benda kecil yang tak kasat mata dapat dilihat dan “dinikmati” dalam wujudnya yang sebesar screen monitor laptop penulis. Tentu hal ini menjadi sangat bermanfaat bagi MTsM 10 yang hanya mempunyai dua buah mikroskop. Sebab peserta didik dan guru IPA tidak lagi mengalami kesulitan melihat obyek mikroskopis demi tercapainya proses pendidikan yang tidak sekedar verbal tetapi benar-benar sangat empiris.
Alat-alat yang diperlukan
Agar dapat melihat obyek-obyek mikroskopis, khususnya yang terkait dengan mata pelajaran IPA (Biologi) di SMP/MTs, tidaklah memerlukan alat yang banyak dan rumit. Sebagian dari alat-alat tersebut tentu sudah ada di SMP/MTs. Alat-alat tersebut adalah :
Hardware, meliputi :
- Desktop atau laptop dengan berbasis sistem operasi Windows
- Webcam 2 megapixel atau lebih yang pada mata kemera tidak terlalu cekung
- LCD proyektor (opsional)
- Tambahan kabel USB (opsional)
- Driver webcam (disertakan dalam pembelian webcam)
- Software webcam bawaan
- Software webcam “DawnArk WebCam Recorder Pro” atau lainnya (opsional), yang berfungsi untuk menampilkan obyek observasi fullscreen.
Cara kerja
Penulis berasumsi bahwa proses instalasi webcam, baik instalasi driver webcam maupun software-nya di SMP/MTs tidaklah ada masalah atau kesulitan. Oleh karena itu, penulis mengajak kepada pembaca untuk langsung beralih ke cara kerja dari operasi ini, yang tentunya sangat mudah. Cara kerja dari operasi ini dibagi menjadi dua, yaitu cara kerja mikroskop (tentu sangat mudah) dan webcam.
1. Mikroskop
- Letakkan obyek mikroskopis yang hendak dijadikan obyek observasi pada tempatnya
- Pilih lensa pembesaran
- Atur fokus hingga didapati obyek yang paling jelas bila dilihat dari lensa pembesaran.
- Jalankan software webcam bawaan yang sebelumnya sudah diinstall
- Cobalah pada obyek-obyek biasa yang hingga tampak di layar monitor
- Periksa software webcam tersebut apakah bisa disetting full screen
- Bila dapat disetting full screen, berarti tidak memerlukan software webcam tambahan. Bila tidak, maka jalankan software webcam “DawnArk WebCam Recorder Pro” yang sudah terinstall untuk mendapatkan gambar full screen (biarkan software webcam bawaan tetap “ON”)
- Dengan pelan dan hati-hati, arahkan mata kamera yang kecil tepat ke lensa pembesaran pada mikroskop dan perhatikan pada layar monitor
- Bila kabel webcam kurang panjang, dapat disambung dengan kabel USB tambahan
- Dan bila diinginkan gambar yang jauh lebih besar, maka gunakan LCD proyektor.
Kelebihan dan kekurangan
Penggunaan webcam dalam membantu memperbesar obyek mikroskopis di sekolah ataupun madrasah ada sisi kelebihan maupun kekurangannya. Kelebihan dari penggunaan webcam ini dapat disebutkan sebagai berikut :
- Murah
- Tidak banyak memerlukan mikroskop
- Obyek mikroskopis dapat diperbesar hingga sebesar layar monitor bahkan lebih bila menggunakan LCD proyektor
- Perserta didik mendapatkan pengalaman empiris yang jelas dan gamblang.
Namun demikian, penggunaan webcam untuk tujuan di atas juga tidak lepas dari sisi kekurangan. Kekurangan ini menjadi sangat nyata bila dibandingkan dengan mikroskop yang memang sudah ada konektor ke komputer. Jenis mikroskop ini tentu sangat mahal bagi sekolah atau madrasah yang sumber dananya terbatas.
Berdasarkan pengalaman penulis, satu-satunya kekuarangan dalam penggunaan webcam untuk tujuan di atas adalah kesulitan mengarahkan fokus mata camera dan mempertahankan posisi tepat pada lensa pembesar di bagian atas mikroskop. Kelemahan ini wajar mengingat lensa pembesar dan mata camera pada webcam sangat kecil. Apalagi dalam mengarahkan fokus sangat tergantung pada ketepatan tangan.
Namun demikian, bagi sekolah dan madrasah yang mempunyai banyak keterbatasan, hal ini menjadi sesuatu yang sangat membantu dan berarti.
Penutup
Apa yang tertulis ini bukanlah makalah ilmiyah, namun sesuatu yang berdasarkan pengalaman penulis sehingga tanpa referensi. Bagi penulis, apa yang tertulis di sini adalah termasuk hal yang bermanfaat bagi dunia pendidikan maka layak untuk di-share. Semoga rekan-rekan guru yang lain dapat menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia pendidikan sekaligus dapat di-share. Demikian tulisan ini semoga bermanfaat.
sumber: ensofas.wordpress.com
trimakasih atas penjelasanya sungguh bermanfaat.
BalasHapus