Sebelum membeli suatu produk herbal, hal paling penting yang harus diketahui adalah cara kerja herbal. Banyak yang salah kaprah menganggap herbal sama dengan obat konvensional atau obat kimia buatan. Cara kerja herbal sangat berbeda dengan obat konvensional atau kimia buatan.
Obat konvensional lebih cenderung menekan, meringankan, dan mengobati gejala penyakit yang nampak, sehingga seakan-akan obat konvensional cenderung cepat bereaksi padahal sebenarnya hanya menekan gejala penyakit agar tidak timbul, ketika kekuatan obat konvensional hilang gejala bisa timbul kembali dan penyakit kambuh lagi.
Obat konvensional hanya bekerja pada satu organ tubuh yang sakit tanpa mengindahkan organ tubuh keseluruhan, akibatnya satu organ terobati organ lain bisa bermasalah. Karena itu banyak kasus pasien yang mengalami komplikasi penyakit disebabkan konsumsi obat konvensional secara terus-menerus. Ini adalah fakta bukan isapan jempol belaka.
Lalu Bagaimana Dengan Herbal?
Herbal bekerja secara kompleks tidak saja bekerja mengatasi gejala atau satu organ saja, tetapi bekerja secara menyeluruh melawan dan mematikan organisme penyebab penyakit, mengeluarkan zat-zat berbahaya dalam tubuh (detoksifikasi), memperbaiki secara menyeluruh organ-organ yang terserang penyakit, dan menormalkan kerja organ-organ.
Pola kerja herbal di atas adalah runtut dan berulang ibarat seorang membangun rumah mulai dari pondasi hingga atap kemudian melengkapi aksesori indoor dan autdoor, tidak sebaliknya dari atap ke pondasi atau diberi assesoris dulu baru kemudian atap. Begitulah kerja herbal membangun tubuh anda yang sakit mulai dari pondasi yang rusak hingga atap yang rusak sehingga menjadi organ-organ tubuh yang sehat seperti semula dan berfungsi sebagaimana semula.
Pola kerja di atas selain runtut juga berulang dari satu organ ke organ lain yang sakit dalam tubuh karena sifat kerjanya kompleks dan menyeluruh seperti penjelasan sebelumnya.
Juga harus dipahami bahwa perpindahan tahap demi tahap pada pola kerja herbal berbeda-beda yang dialami setiap pasien pengguna herbal, sehingga berbeda-beda pula rentang waktu pengobatan yang diperlukan setiap orangnya.
Karena itu terkesan kerja herbal berjalan lambat dan hasil pengobatan herbal bercap “lambat” padahal jika dirunut dari pola kerja herbal, ketika anda minum herbal pada waktu itu juga dia sudah bekerja dalam tubuh (dengan syarat sesuai dosis dan anjuran pakai tentunya).
Reaksi Tubuh Ketika Menggunakan Herbal
Sub topik ini juga sangat penting anda ketahui, reaksi tubuh ketika menggunakan herbal terbagi menjadi dua, yaitu reaksi penyesuaian tubuh terhadap herbal dan reaksi tubuh karena detoksifikasi.
Reaksi penyesuaian tubuh terhadap herbal secara umum dialami ketika pertama kali menggunakan herbal, misalnya sakit perut, perut diremas-remas, pusing, gatal-gatal, mual. Sedangkan reaksi tubuh karena detoksifikasi adalah reaksi tubuh disebabkan tahap kerja herbal sedang melakukan detoksifikasi atau pengeluaran zat-zat berbahaya atau racun dalam tubuh, misalnya keringat berlebih dan bau, banyak buang angin, buang angin yang sangat bau, diare, banyak buang air besar maupun kecil, muntah. Reaksi detoksifikasi dialami siapa saja yang menggunakan herbal baik yang baru menggunakan atau yang sudah terbiasa mengkonsumsi herbal.
Jika anda mengalami reaksi tubuh di atas, sebaiknya jangan berhenti di tengah jalan dan tetap menggunakan dengan dosis yang dianjurkan. Tetapi jika tidak kuat menahan, biasanya pengobat herbal menganjurkan menurunkan dosis atau menghentikan sementara hingga reaksi hilang.
Sebagai penutup, sikap yang harus ada ketika anda mengkonsumsi herbal adalah KETELATENAN, KESABARAN dan DISIPLIN mematuhi aturan minum dan dosis. Selain itu memperbanyak berdoa dan ibadah karena kesembuhan datangnya dari ALLAH jua.
sumber: jualjamuherbal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar