Ibu Rumah Tangga: Profesi dengan Gaji Tertinggi
Surveys prove: housewife salary = Rp. 1 Billion More
Survei membuktikan: gaji ibu rumah tangga = Rp. 1 Milyar lebih
If you have a girl or a sister who was growing up, and enter a period of marriage, try to ask them whether they would choose the option that after they got married, became a woman (wife) working career or becoming a housewives?
Bila Anda memiliki seorang anak gadis atau saudara perempuan yang beranjak dewasa, dan memasuki masa nikah, cobalah tanyakan kepada mereka, apakah opsi yang akan mereka pilih setelah mereka menikah nanti; menjadi seorang wanita (istri) yang bekerja meniti karier atau menjadi seorang ibu rumah tangga?
Most likely the first option will become their favorite option because of "profession" the housewife is a status or profession that is less (or no) promising and less challenging material in the middle of the demands of self-actualization that they need, whether this is true?
Kemungkinan besar opsi pertama akan menjadi opsi favorit mereka lantaran “profesi” ibu rumah tangga adalah sebuah status atau profesi yang kurang (atau bahkan tidak) menjanjikan secara materi dan kurang menantang di tengah tuntutan aktualisasi diri yang mereka butuhkan, apakah benar demikian?
Being a housewife? Ah, that phrase is often just as cynical words for women to meet his lady colleagues if not careers. But do not be mistaken, housewives seremeh not you imagine. Housewife or known by the term stay at home mom, homemaker instead is essentially a field of self-actualization of a woman who truly need a spirit of dedication which is high enough, how not? A woman is required to perform many tasks and domestic work in the timeframe that know no boundaries, can even be said that a housewife is far more powerful and super than her husband.
Menjadi ibu rumah tangga? Ah, kalimat itu sering hanya sebagai kata-kata sinis bagi wanita-wanita sejawat jika menemui teman wanitanya yang tak meniti karier. Tapi jangan keliru, ibu rumah tangga tak seremeh yang Anda bayangkan. Ibu rumah tangga atau dikenal dengan istilah stay at home mom, homemaker pada hakikatnya justru adalah sebuah medan aktualisasi diri seorang wanita yang sungguh-sungguh membutuhkan ruh dedikasi yang cukup tinggi, betapa tidak? Seorang wanita dituntut untuk menunaikan sekian banyak tugas dan pekerjaan domestik dalam rentang waktu yang tidak mengenal batas, bahkan bisa dikatakan bahwa seorang ibu rumah tangga jauh lebih tangguh dan super ketimbang suaminya.
In a media site, www.reuters.com, mentioned that after the survey to 18,000 households mothers in Toronto, Canada, about their chores list daily as cooking, housecleaning, child care, family care, and forth. Then a standard company payroll describe the value, prices, salaries for "job" of the mother was when they paid for their work.
Di sebuah situs media, www.reuters.com, disebutkan bahwa setelah dilakukan survei kepada 18.000 ibu-ibu rumah tangga di Toronto, Kanada, mengenai daftar pekerjaan rumah tangga mereka sehari-hari seperti memasak, membersihkan rumah, merawat anak, mengurus keluarga, dan sebagainya. Maka sebuah perusahaan standar penggajian mendeskripsikan nilai, harga, gaji atas “pekerjaan” para kaum ibu ini bila mereka digaji atas pekerjaan mereka.
In Canada, of the many tasks and domestic work of a housewife if paid the income per month to reach $ 124,000, if dikurskan rupiah exchange rate of Rp 9000 / $ = USD 1. 116,000,000 per month (read: one billion one hundred and sixteen million rupiah). Subhanalloh!
Di Kanada, dari sekian banyak tugas dan pekerjaan domestik seorang ibu rumah tangga jika digaji maka pendapatan per bulannya mencapai $124.000, bila dikurskan rupiah dengan kurs Rp 9.000/$ = Rp 1. 116.000.000 per bulan (baca: satu milyar seratus enam belas juta rupiah). Subhanalloh!
If all wages are to be acquired by a housewife, then only the CEO of a husband who can give him money monthly, or at least her husband is an owner of a successful multi-business. Nominal certainly can not be called a little seen from the standard of any country, thereupon, the most modern and advanced countries though.
Jika sekian gaji yang harus diperoleh oleh seorang ibu rumah tangga maka hanya seorang suami yang CEO yang bisa memberinya uang bulanan atau minimal suaminya adalah seorang pemilik multi usaha yang sukses. Nominal tersebut tentu tidak bisa disebut sedikit dilihat dari standard negara manapun, hatta, negara paling modern dan maju sekalipun.
Calculation of income / salary is calculated based on the type and amount of work they do, as well as the quantity of time they spent every day, then the nominal USD 1.116 M. is nominally worth to them.
Perhitungan pendapatan/gaji tersebut dikalkulasi berdasarkan jenis dan jumlah pekerjaan yang mereka lakukan, serta kuantitas waktu yang mereka habiskan sehari-hari, maka nominal Rp 1,116 M. adalah nominal yang layak bagi mereka.
"It is a misconception that is plural if a woman's choice to become a housewife is considered easier and more lightweight than being a career woman (who work) because of a housewife, described only sit at home, watching TV and eating snacks, "said Lena Boltos, a surveyor who did the survey and calculations.
“Adalah sebuah kesalahpahaman yang sangat jamak jika pilihan seorang wanita untuk menjadi seorang ibu rumah tangga dianggap lebih mudah dan lebih ringan daripada menjadi seorang wanita karier (yang bekerja ) karena seorang ibu rumah tangga digambarkan hanya duduk manis di rumah, menonton TV sambil makan camilan,” kata Lena Boltos, seorang surveyor yang melakukan survey dan kalkulasi tersebut.
Mother is a School
Ibu adalah Sekolah
Even in essence, in the eyes of Islam, a housewife, are fully responsible for many things, ranging from household domestic problems, such as cooking, cleaning, manage budget expenditure, much less care, and educating children. Problematic children in the present much more complex than expected.
Bahkan pada hakikatnya, dalam kacamata Islam, seorang ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh atas banyak hal, mulai dari permasalahan domestik rumah tangga, seperti memasak, bersih-bersih, mengatur anggaran pembelanjaan, lebih-lebih merawat, dan mendidik anak. Problematika anak-anak pada masa kini jauh lebih kompleks dari yang diperkirakan.
Mothers are really running a "business" of household, if the meaning of the word "business" returned to its original meaning.
Para ibu benar-benar menjalankan sebuah “bisnis” rumah tangga, jika arti kata “business’ dikembalikan kepada makna aslinya, (busy: sibuk).
An Arab poet says, "Umm Al Ula Madrosatul, Idzaa A'dadtaha A'dadta Khoirul Sha'ban 'IRQ" (A mother is the first school for the children. If you prepare it properly, then just as you prepare the nation rooted in goodness) .
Seorang penyair Arab mengatakan, “Al Ummu Madrosatul Ula, Idzaa A’dadtaha A’dadta Sya’ban Khoirul ‘Irq” (Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa berakar kebaikan).
These sentences often become icons in the world of Islamic education. So is not an exaggeration if Islam is to encourage women to continuously improve the quality of knowledge for the creation of a conducive atmosphere for families to share their role according to the nature of nature that has been sketched in Allah.
Kalimat ini sering menjadi ikon dalam dunia pendidikan Islam. Maka bukanlah sebuah hal yang berlebihan bila Islam sangat mendorong kaum perempuan agar senantiasa meningkatkan kualitas pengetahuannya demi terciptanya suasana yang kondusif bagi keluarga yang membagi peran mereka sesuai kodrat alamiah yang telah Allah Ta’ala gariskan.
Therefore, it is very wrong, if the mothers still feel unworthy and considers himself to have no value when it became a housewife and busy taking care of their children at home.
Karenanya, adalah sangat keliru, jika para ibu masih merasa tak berharga dan menganggap dirinya tak memiliki nilai ketika menjadi ibu rumah tangga dan sibuk mengurus anak-anak mereka di rumah.
O mothers who are busy at home, Cheer up! Happy and proud, and say Alhamdulillah because it proves "career" you are very high value when compared to conventional career women in the eyes of the world. Be assured, that you are far more valuable and has the "salary" high in the eyes of God Almighty, if you intend your khidmah solely lillahi Exalted sincere.
Wahai para ibu yang sibuk di rumah, Cheer up! Berbahagialah dan berbanggalah, ucapkan Alhamdulillah karena ternyata dan terbukti “karier” Anda sangat bernilai tinggi bila dibandingkan para wanita karier konvensional di mata dunia. Yakinlah, bahwa Anda jauh lebih bernilai dan ber”gaji” tinggi di mata Allah Ta’ala jika Anda niatkan khidmah Anda semata-mata ikhlas lillahi Ta’ala.
In closing, there is a noble message, from Anas quoted 'anhu, who said: "The women came to Prophet shollallahu' alaih wa sallam asked:" O Messenger of Allah, the men had gone with virtue, and jihad in the path of Allah. Are there any acts that can match our 'charity of the Mujahideen in the path of Allah? "Then the Messenger of shollallahu' alaih wa sallam said:" Whoever among you remain silent at his home in fact it was matching the 'charity of the Mujahideen in the path of God.
Sebagai penutup, ada pesan mulia, dari Anas Radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Kaum wanita datang menghadap Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bertanya: “Ya Rasulullah, kaum pria telah pergi dengan keutamaan dan jihad di jalan Allah. Adakah perbuatan bagi kami yang dapat menyamai ’amal para mujahidin di jalan Allah?” Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Barangsiapa di antara kalian berdiam diri di rumahnya maka sesungguhnya ia telah menyamai ’amal para mujahidin di jalan Allah.”
sumber: https://www.facebook.com/CintaAyahIbuKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar