Melihat Rapi dan Serba Gunanya Sungai dan Kanal di Negeri Kincir Angin
Sungai, kanal, bukan semata sebagai lalu lintas air. Dia juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Bila dijaga maka akan dirasa manfaatnya. Namun sebaliknya, akan menjadi bencana apabila sungai diacuhkan begitu saja kebersihannya.
Di beberapa kota di Belanda, sungai dan kanal terlihat tertata rapi mengelilingi kota. Tidak tampak terlihat sampah mengapung atau buih dari limbah hasil pencemaran lingkungan yang sengaja dibuang ke sungai.
Lihat saja aliran sungai yang ada di Leiden, membelah jantung kota itu dengan beberapa wilayah di sekitarnya. Bila sore hari, semburat lembayung memantul dari muka air sungai. Sebuah perahu, kano, bukan barang langka di sepanjang sungai di sini. Setiap sudut sungai selalu terlihat perahu dan kano terparkir.
Di Rotterdam aliran sungai digunakan untuk bercocok tanam (green house). Beberapa Green House di kota ini terhubung dengan aliran-aliran sungai yang ada. Alhasil, sayuran serta hasil kebun lainnya menjadi majority income di Rotterdam. Di Den Haag, hampir serupa dengan yang ada di Leiden. Sungai menjadi salah satu alternatif transportasi dan objek wisata.
Dalam perjalanan Den Haag ke Leiden terlihat beberapa rumah apung yang ada di sungai. Meski berada di atas sungai, rupanya desain pembuangan rumah tersebut tidak langsung ke sungai.
"Ada saluran khususnya, jadi pembuangan tidak langsung ke sungai," kata salah seorang staf KBRI Den Haag.
Peran lain pemerintah di sana dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan mengurangi sampah yang sulit dilebur, plastik, adalah dengan membatasi penggunaan kantung plastik. Di beberapa pertokoan bahkan tidak menyediakan plastik. Pembeli sendiri harus membawa kantung sendiri dari rumah untuk membawa belanjaannya.
Namun, ada pula yang menyediakan plastik dengan syarat pengunjung harus membeli plastik tersebut seharga Rp 4.500.
Nah, Indonesia, Jakarta khususnya, juga memiliki banyak kanal dan sungai. Di era kolonial Belanda, beberapa kanal dijadikan jalur transportasi untuk menuju perkotaan. Mungkin kah situasi demikian kembali dirasakan sekarang?
sumber: detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar