Oleh: Ummu Khoulah
“Khoulah, Maya, Abdullah… Gimana pendapat kalian tentang ortu kalian? Galak, baik, pemarah, gimana?”
Begitu suatu hari pertanyaan saya pada anak-anak ketika mereka jenuh dengan buku pelajaran. Yang ditanya cuma senyum-senyum. Ada juga yang jawab sembarangan, “Anu mi, gini…” gitu.
“Anak-anak, ummi mau puisi ya… Siapa mau nonton ummi puisi…”
“Aku… Aku… Mau…” kata mereka.
Semua siap dengan gayanya masing-masing. Mulailah ummi berpuisi
Bayiku… Engkau sangat lucu… …dst.
Anak-anak terus antusias menyimak puisi dadakan ummi tentang si bayi sambil haha hihi khas anak-anak.
“Sekarang puisi yang kedua…”
Putri sulungku… Engkau harapan ummi abi…
…dst.
Puisi ke tiga, Ke empat, semua tentang anak-anak satu persatu beserta harapan ana pada mereka dan tak lupa sisipan nasehat untuk mereka. Giliran anak-anak maju satu persatu puisi tentang ortu mereka. dan merekapun mengeluarkan isi hati mereka tentang ortunya disertai keinginan, harapan dan doa untuk ortu.
Hari yang menyenangkan. Anak-anak sangat senang hari itu.
“Besok puisi lagi ya mi…” kata anak-anak.
Ana jawab, “Ya, insya Allah…”
Untuk ummahat, siapa mau coba cara jitu ini?
sumber: sunnihomeschooling.co.cc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar