Disusun Oleh: Dr. Abdul Muhsin Al Qasim (Imam dan Khatib Masjid Nabawi)
Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:
Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-Nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:
1) Bacalah ayat pertama 20 kali:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
2) Bacalah ayat kedua 20 kali:
وَءَاتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا
3) Bacalah ayat ketiga 20 kali:
وَإِنْ خِفْتُمْ أّلاَّتُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانكِحُوا مَاطَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّتَعُولُوا
4) Bacalah ayat keempat 20 kali:
وَءَاتُوا النِّسَآءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفَسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا
5) Kemudian membaca keempat ayat diatas (ayat ke-1 sampai ke-4) dengan menggabungkannya dari awal hingga akhir sebanyak 20 kali.
6) Bacalah ayat kelima 20 kali:
وَلاَتُؤْتُوا السُّفَهَآءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا
7) Bacalah ayat keenam 20 kali:
وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَابَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ ءَانَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَأْكُلُوهَآ إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَن يَكْبَرُوا وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهَدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللهِ حَسِيبًا
8) Bacalah ayat ketujuh 20 kali:
لِّلرِّجَالِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا
9) Bacalah ayat kedelapan 20 kali:
وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُوْلُوا الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا
10) Kemudian membaca ayat ke-5 hingga ayat ke-8 dengan menggabungkannya sebanyak 20 kali.
11) Setelah itu, bacalah ayat ke-1 hingga ayat ke-8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.
Bagaimana Cara Menambah Hafalan pada Hari Berikutnya?
Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.
Bagaimana Cara Memadukan antara Mengulang Hafalan (Muraja'ah) dan Menambah Hafalan Baru?
Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan memadukan antara muraja'ah (mengulang) dan menambah hafalan baru.
Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz. Jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.
Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz. Jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang hafalan (muraja'ah). Setiap hari anda harus mengulang 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah menghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-Quran.
Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama. Kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
Bagamaimana Cara Mengulang Hafalan Al-Quran (30 Juz) Setelah Menyelesaikan Muraja'ah Di Atas?
Mulailah mengulang al-Quran secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran setiap dua minggu sekali.
Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al-Quran, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.
Apa yang Dilakukan Setelah Menghafal Al-Quran Selama Satu Tahun?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semasa hidupnya. Beliau membagi al-Quran menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-Quran setiap tujuh hari sekali.
Aus bin Huzaifah rahimahullah meriwayatkan: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagaimana cara mereka membagi al-Qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "Kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat Qaaf hingga khatam (al-Quran)". (HR. Ahmad).
Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:
- Hari pertama: membaca surat "al-Fatihah" hingga akhir surat "an-Nisa"
- Hari kedua: dari surat "al-Maidah" hingga akhir surat "at-Taubah"
- Hari ketiga: dari surat "Yunus" hingga akhir surat "an-Nahl"
- Hari keempat: dari surat "al-Isra" hingga akhir surat "al-Furqan"
- Hari kelima: dari surat "asy-Syu'ara" hingga akhir surat "Yaasin"
- Hari keenam: dari surat "ash-Shaffat" hingga akhir surat "al-Hujurat",
- Hari ketujuh: dari surat "Qaaf" hingga akhir surat "an-Naas".
Para ulama menyingkat wirid nabi dalam membaca al-Quran tersebut menjadi kata: "Fami bisyauqin" ( فمي بشوق ), dari masing-masing huruf tersebut menjadi simbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:
- Huruf "fa" simbol dari surat "al-Fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,
- Huruf "mim" simbol dari surat "al-Maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,
- Huruf "ya" simbol dari surat "Yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,
- Huruf "ba" simbol dari surat "Bani Israil" (nama lain dari surat al-Isra), sebagai wirid beliau hari keempat,
- Huruf "syin" simbol dari surat "asy-Syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima,
- Huruf "wau" simbol dari surat "wa-Shaffaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,
- Huruf "qaaf" simbol dari surat "Qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-Nas".
Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
Bagaimana Cara Membedakan antara Bacaan Mutasyabih (Mirip) dalam Al-Quran?
Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya. Dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus-menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).
Kiadah dan Ketentuan Menghafal Al-Quran:
1) Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.
2) Hafalkanlah setiap hari sebanyak dua halaman, satu halaman setelah Subuh dan satu halaman setelah Ashar atau Maghrib. Dengan cara ini, insya Allah anda akan bisa menghafal al-Quran secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.
3) Hafalkanlah mulai dari surat an-Nas hingga surat al-Baqarah (membalik urutan al-Quran dari belakang ke depan), karena hal itu lebih mudah.
4) Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu jenis mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.
5) Setiap yang menghafalkan al-Quran pada dua tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan. Masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan). Maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan. Ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-Qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari kegiatan menghafal. Maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-Quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak diberikan kecuali kepada orang yang dianugerahi oleh Allah subhanahu wata'ala.
Akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti Sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya Rabbal 'alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar