Sisanya Saya Sedekahkan...

Dikisahkan seorang kaya yang agak pelit membeli jagung bakar dari seorang penjual jagung bakar di pinggir jalan.

Terjadilah tawar menawar antara si orang kaya dan penjual jagung bakar.

”Berapa harga jagung bakar ini, Bang ?”

”Dua ribu rupiah satu buah, Tuan.”

”Mahal amat.“

”Itu sudah harga biasa, Tuan.“

”Satu ribu ya?“

”Maaf Tuan, tidak bisa.“

”Mengapa tidak bisa?“

”Harga tersebut sudah saya perhitungkan dengan biaya transportasi, biaya pembelian arang, dan jasa untuk membakar jagung.“

”Begini saja…, bagaimana kalau Rp 1.500,00 satu buah, kalau dikasih saya beli lima buah, kalau tidak dikasih tidak jadi…, karena uang saya tidak cukup. “

Si penjual jagung bakar terdiam sejenak, kemudian berkata:

”Baiklah Tuan…, kalau memang uangnya tidak cukup…, saya relakan tuan membayar dengan harga tersebut…, tapi harga jagung ini tetap Rp 2.000,00 sebuah...”

”Loh koq begitu…?“

”Sisa harga jagung yang tidak mampu Tuan bayar…, saya sedekahkan… untuk Tuan…”, jawab si penjual bakar jagung mantap.

(diceritakan kembali dari salah satu karya Emha Ainun Najib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar