Oleh Dr Adil Syadi dan Dr Ahmad Mazid
"Hai annakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." (Q.S. Luqman: 17)
Masalah Akidah
1. Ajarkan pada anak Anda kalimat tauhid dan apa yang dikandungnya berupa peniadaan (nafy) dan penetapan (itsbat). Kalimat "la ilaha" (tidak ada ilah), artinya peniadaan sifat uluhiyyah (keberhakan disembah) dari selain Alloh, dan illaloh (selain Alloh) adalah penetapan sifat ulluhiyyah untuk Alloh semata.
2. Beritahukan kepadanya kenapa kita diciptakan: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz-Dzariyat [51]:56). Juga, sekaligus menunjukan kepadanya akan arti universal dalam ibadah.
3. Jangan sering menakuti-nakutinya dengan neraka, siksa, kemurkaan Alloh dan hukuman-Nya, agar penyebutan Robb tidak selalu terkait dengan gambaran-gambaran yang mengerikan ini dalam pikirannya.
4. Buatlah ia lebih banyak mencintai Alloh. Sebab Dialah yang menciptakan, memberi rezeki, memberi makan, minum dan pakaian kepada kita, serta menjadikan kita sebagai kaum muslim.
5. Peringatkanlah ia dari berbuat kesalahan saat dalam kondisi sendiri, karena Alloh selalu melihatnya dalam setiap kondisi.
6. Perbanyaklah mengucapkan lafazh-lafazh yang mengandung dzikir kepada Alloh, misalnya ba-caan ‘bismillah’ ketika hendak makan dan minum, atau saat masuk dan keluar rumah, juga ‘alhamdu-lillah’ saat selesai makan, dan ‘subhanalloh’ ketika merasa kagum, dan lafazh-lafazh lainnya.
7. Tanamkan kecintaan anakmu terhadap kepriba-dian Rosul yang mulia dengan mangajarkan si-fat-sifat beliau yang baik kepadanya, membacakan kisah-kisah siroh nabawiyah dihadapannya, dan bersholawat kepada beliau tiap kali nama beliau disebut.
8. Kuatkanlah keyakinan terhadap qodho’ dan qodar dalam pikirannya. Apa yang Alloh kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak akan terjadi.
9. Ajarkan kepada anak Anda enam rukun iman.
10. Ajukan berapa pertanyaan berkaitan dengan akidah kepada dirinya; siapa Robbmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Kenapa kita diciptakan? Siapakah yang memberi kita rezeki, makan dan minum, serta menyembuhkan kita? Apa saja macam-macam tauhid? Apakah syirik, kekufuran dan kemunafiakn itu? Bagaimana akibat yang akan dialami oleh setiap orang musrik, kafiir dan munafik? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Masalah Ibadah
11. Ajarkan pada anak Anda lima rukun islam.
12. Latihlah anak Anda mengerjakan sholat. Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian mengerjakan sholat saat berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena meninggakannya saat berusia sepuluh tahun.”
13. Ajaklah serta anak Anda pergi ke masjid dan ajarlah ia cara berwudhu.
14. Beritahukan kepadanya etika-etika di masjid, cara menghormati dan menyucikannya.
15. Latihlah ia menjalankan puasa agar terbiasa saat dewasa.
16. Motivasilah anak Anda untuk menghafal apa yang mudah dari Al-Quran dan hadits-hadits nabi, serta dzikir-dzikir yang shohih.
17. Berilah anak Anda hadiah tiap kali menunjukan kemajuan dalam hafalan. Ibrohim dan Adham menuturkan, “Ayahku berkata kepada diriku, ‘Anakku, carilah hadits! Dan tiap kali engkau mendengar satu hadits serta menghafalnya, maka, engkau akan mendapatkan satu dirham. ‘Lantas, aku pun mencari hadits karena hal ini.”
18. Janganlah Anda terlalu membebani anak dengan banyak menghafal dan belajar, agar ia tidak mengangap hal itu sebagai hukuman, akiabatnya ia tidak suka menghafal Al-Quran.
19. Ketahuilah bahwa Anda adalah teladan bagi anak-anak Anda. Sehingga, apabila Anda memandang remeh ibadah atau bermalas-malasan dan merasa berat mengerjakannya, pasti anak-anak Anda akan terpengaruh oleh Anda sendiri dalam hal itu, dan mereka akan mengangap ibadah sebagai beban, bahkan bisa jadi mereka meninggalkannya.
20. Latihlah anak Anda bersedekah dan berinfak, adakalanya Anda bersedekah sementara ia melihat Anda, Atau Anda menyerahkan kepadanya seseuatu agar ia menyedahkan nya kepada orang fakir atau peminta-minta. Dan yang lebih utama lagi bila Anda mendorongnya untuk menyedahkan sebagian harta miliknya yang ia simpan.
Masalah Akhlak
21. Apabila Anda menginginkan anak Anda menjadi orang jujur, maka jaganlah Anda menanamkan rasa takut dalam dirinya.
22. Jujurlah Anda terlebih dahulu agar anak bisa belajar kejujuran dari diri Anda.
23. Jelaskan nilai keutamaan sifat jujur dan amanah.
24. Ujilah sifat amanah Anda tanpa ia menyadarinya.
25. Latihlah anak Anda untuk bersabar dan tidak tergesa-gesa. Demikian itu dapat Anda lakukan melalui melatihnya berpuasa atau melakukan aktivitas- aktivitas yang membutuhkan kesabaran dan kehatian-hatian.
26. Berbuatlah adil di antara anak-anak, sebab hal itu merupakan sarana paling efektif untuk mengajari mereka etika keadilan.
27. Latihlah anak Anda untuk berakhlak lebih mendahulukan kebutuhan orang lain (itsar) melalui sikap-sikap nyata atas kisah-kisah yang mengandung nilai keutamaan mendahulukan kebutuhan orang lain.
28. Jelaskan kepada anak-anak Anda sebagai dam-pak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan menipu, curang, mencuri,dan bernohong.
29. Apabila dalam beberapa peristiwa anak Anda menunjukan keberanian, maka pujilah dirinya karena hal itu dan berilah hadiah, serta terangkan kepadanya bahwa keberanian dilakukan saat engkau melakukan sesuatu yang benar dan sangat dibutuhkan.
30. Jaganlah Anda bersikap keras, karena itu berarti Anda telah mendorongnya untuk bersikap takut, suka berbohong dan pengecut.
31. Buatlah ia menyukai perilaku rendah hati, lemah lembut dan tidak sombong.
32. Ajarilah ia bahwa manusia meraih keutamaan dengan ketakwaan dan amal sholih, bukan dengan garis keturunan, kemuliaan luhur dan harta.
33. Ajarkan kepadanya bahwa perbuatan zholim mengakibatkan sesuatu yang teramat buruk, sikap sewenang-sewenang akan menjerumuskan pelakunya dan siakp khianat akan mengatarkan kepada kebinasaan.
34. Ajarkan kepadanya sisi-sisi perberdaan antara hal-hal yang munkin tidak mereka ketahui, seperti perbedaan antara keberanian dan kecerobohan, rasa malu dan malu karena minder, rendah hati dan rendah diri, serta antara kecerdasan dan kelihaian tipu muslihat.
35. Biasakanlah kedermawanan melekat pada diri anak-anak Anda dengan cara Anda bersikap dermawan di lingkungan keluarga dan suka memberikan kebaikan kepada orang lain.
36. Jangan pernah Anda menyelisihi janji selamanya, khususnya kepada anak-anak Anda. Sebab, demikian itu bisa mengokohkan nilai keutamaan menepati janji dalam diri mereka.
Masalah Perilaku dan Etika
37. Ucapkanlah salam kepada anak-anak Anda.
38. Janganlah memandang remeh perbuatan mem-buka aurat dihadapan anak Anda.
39. Berbuatlah baik kepada tetangga-tetangga Anda.
40. Ajarkan kepada anak Anda tentang hak-hak tetangga dan bahaya menyakitinya.
41. Berbaktilah terhadap kedua orang tua Anda, sambunglah hubungan dengan kerabat-kerabat Anda, dan bawalah serta anak-anak Anda dalam melakukan hal itu.
42. Beritahukan kepada anak Anda bahwa orang-orang menyukai anak Anda yang sopan, yang tidak suka menyakiti orang lain.
43. Tulislah surat untuk anak Anda yang berisi seputar etika,nasihat dan pesan bermakna.
44. Jelaskan kepada anak Anda bahwa ada beberapa perilaku yang benar-benar tidak bisa diterima dan sebutkan kepad mereka sebab-sebabnya.
45. Duduklah bersama anak Anda dan untuk setiap kesempatan bacakanlah seputar adab-adab Nabi kemudian tanyakan kepada mereka tentang faedah apa yang mereka dapatkan? Bisa juga Anda atur anak Anda yang membaca, sementara Anda mendengarkan.
46. Nasihatilah anak Anda secara diam-diam dan jangan menghukumnya dihadapan orang lain.
47. Janganlah banyak mencela selagi Anda mampu.
48. Mintalah izin pada anak Anda sebelum masuk menemuinya, karena demikian itu merupakan sarana paling efektif untuk mengajarinya etika meminta izin.
49. Janganlah anda berasumsi bahwa anak Anda bisa memahami apa yang Anda inginkan di kali pertama. Firman Alloh: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakanya…”(Thoha [20]:132)
50. Jangan lupa menyebut nama Alloh dengan suara yang cukup bisa didengar sebelum makan, demikian pula mengucapkan alhamdullilah seusai makan.
51. Bersikaplah seakan-akan tidak mengetahui beberapa kesalahan anak Anda, dan jangan jadikan hati Anda sebagai tempat penyimpan kesalahan.
52. Mintalah maaf kepada anak Anda manakala Anda melakukan kesalahan.
53. Semangatilah anak Anda untuk meraih prestasi istimewa dan katakan kepada dirinya. “Aku tahu bahwa kamu anak istimewa, dan kamu mampu melakukan hal itu.”
54. Buatlah sesuatu yang spesial untuk anak Anda.
55. Janganlah Anda mencemooh ucapan atau tindakan anak Anda.
56. Ajarilah anak Anda akan ungkapan-ungkapan ucapan selamat, penyambutan dan basa-basi.
57. Janganlah terlalu memanjakan anak Anda.
58. Janganlah membiasakan anak dengan rangsangan materi untuk memotivasinya mengerjakan suatu perintah, sebab hal itu bisa memperlemah kepribadiannya saat berhadapan dengan materi.
59. Jadikanlah anak Anda sebagai teman Anda nomer satu.
Masalah Pembinaan Fisik
60. Berikanlah waktu yang cukup untuk bermain bagi anak Anda.
61. Sediakan dengan baik permainan-permainan yang bermanfaat untuk anak Anda.
62. Biarkanlah ia memilih sendiri sebagian permainannya
63. Ajarilah anak Anda berenang, berlari dan beberapa permainan fisik.
64. Adakalanya, buatlah anak Anda mengalahkan Anda dalam beberapa permainan.
65. Sediakan menu makan yang seimbang untuk anak anda.
66. Perhatikanlah susunan menu makanan anak Anda.
67. Peringatkan anak anda agar tidak berlebih-lebihan mengkonsumsi makanan.
68. Jangan Anda menginvestigasi kesalahan anak anda saat sedang menyantap makanan.
69. Buatlah makanan yang selalu disukai anak Anda
Masalah Pembinaan Mental
70. Dengarkanlah dengan baik anak Anda dan perhatikan setiap kata yang diucapkannya.
71. Buatlah anak Anda menghadapi sendiri masalah-masalahnya, sementara Anda bisa membantunya tanpa ia sadari.
72. Hormatilah anak Anda dan berterima kasihlah kepadanya apabila ia melakukan suatu pekerjaan.
73. Janganlah menggiring anak Anda untuk bersumpah, sebaliknya katakan kepadanya, ”Aku mempercayaimu tanpa engkau bersumpah.”
74. Hindarilah ungkapan-ungkapan terror dan ancaman.
75. Janganlah Anda membuat anak Anda merasa sebagai seseorang yang buruk dan bodoh, yang tidak bisa cepat mengerti.
76. Janganlah mengeluh karena banyaknya pertanyaan anak Anda dan usahakan menjawab semua yang ditanyakannya dengan jawaban sederhana dan memuaskan.
77. Peluklah anak Anda biarkanlah ia merasakan kehangatan cinta dan kasih sayang Anda.
78. Mintalah pendapat anak Anda dalam beberapa hal dan ambilah pendapatnya.
79. Buatlah anak Anda merasakan kemerdekaan dalam mengambil keputusan-keputusan.
Masalah Pembinaan Sosial
80. Daftarkan anak Anda pada pusat-pusat kegiatan tertentu, forum-forum tahfizhul Qur’an, perlombaan-perlombaan ilmiah, perkemahan pramuka dan aktivitas-aktivitas lainnya.
81. Buatlah anak Anda menjamu tamu sendiri, seperti menghidangkan minuman teh, kopi dan buah-buahan.
82. Sambutlah anak saat masuk menemui Anda, sementara Anda sedang bersama-sama kawan-kawan Anda.
83. Buatlah anak Anda bergabung dalam kegiatan-kegiatan masjid, seperti program-program santunan anak yatim dan janda.
84. Latihlah anak Anda beramal, menjual, membeli dan bekerja yang halal.
85. Buatlah anak Anda berempati terhadap kesedihan orang lain dan berusaha meringankannya.
86. Janganlah Anda menjadikan anak ikut menanggung problematika dunia.
87. Buatlah anak Anda bisa melihat hasil dari aktivitas social anda.
88. Utuslah anak Anda untuk menyelesaikan sebagian keperluan, dan buatlah ia merasakan kepercayaan Anda terhadap dirinya.
89. Janganlah Anda mencegah anak untuk memilih teman-temannya sendiri. Namun, Anda bisa membuatnya memilih orang yang Anda kehendaki, tanpa ia merasakan hal itu.
Masalah Pembinaan Kesehatan
90. Perhatikanlah kesehatan anak-anak Anda.
91. Jangan mengabaikan untuk memberi imunisasi tepat pada waktunya.
92. Jangan berlebihan memberi obat kecuali dengan dosis yang diperbolehkan.
93. Ruqyahlah anak Anda dengan ruqyah syar’i.
94. Biasakanlah anak Anda tidur awal dan bangun awal juga.
95. Buatlah anak Anda mau memperlihatkan kebersihan tubuh, gigi dan bajunya.
96. Janganlah Anda menunggu sampai sakit parah.
97. Jauhkan anak Anda dari para penderita penyakit menular.
98. Janganlah Anda membuat anak merasakan bahaya sakit yang dideritanya.
99. Berlindunglah kepada Alloh, sebab Dialah yang ditangan-Nya terletak kesembuhan semua penyakit.
Masalah Pengembangan Wawasan
100. Berikan teka-teki kepada anak Anda.
101. Mintalah ia menuliskan beberapa tema ekspresional.
102. Usahakan untuk selalu membaca yang ditulis anak Anda.
103. Jangan berhenti pada setiap kesalahan gramatika atau lingual yang dilakukan anak Anda.
104. Doronglah anak Anda untuk membaca.
105. Buatlah ia memilih buku dan kisah yang ingin dibacanya.
106. Dampingi anak Anda saat membaca satu hal tertentu.
107. Berikan kepada anak Anda permainan-permainan kecerdasan.
108. Doronglah anak Anda untuk meraih prestasi belajar.
109. Buatlah anak Anda mampu mengatasi rintangan-rintangan yang menhalangi prestasi belajarnya.
110. Motivasilah anak Anda untuk menghafal syair dan kata-kata bijak generasi dahulu dan sekarang.
111. Doronglah ia untuk menhafal peribahasa-peribahasa Arab yang fasih.
112. Latihlah anak Anda menguasai seni berpidato dan orasi.
113. Latihlah ia menguasai seni dialog dan menerima pendapat.
114. Buatlah ia ikut serta dalam forum-forum pengembangan kemampuan diri.
115. Doronglah anak Anda untuk menguasai dengan baik bahasa asing yang popular.
Masalah Balasan dan Hukuman
116. Terapkanlah metode balasan dan hukuman
117. Balaslah (prestasinya) selalu, namun jangan selalu menghukumnya (bila berbuat salah).
118. Bervariasilah dalam memberikan balasan, dimana balasan tidak mesti berbentuk materi, tapi bisa juga berbentuk rekreasi, izin mengoperasikan komputer, hadiah atau pergi bersama seorang kawan.
119. Bervariasilah dalam menerapkan metode hukuman dan jangan sampai pukulan menjadi metode yang paling Anda sukai. Masih ada metode lain, misalnya pandangan marah, bentakan, mengisolir selama waktu tertentu dan tidak memberinya sebagian uang saku harian atau melarangnya menikmati rekreasi akhri pekan.
120. Ketahuilah bahwa hukuman yang sesuai adalah yang bisa mencegah terulangnya kesalahan dan mendorong kepada yang benar.
121. Ingatlah selalu bahwa Nabi tidak pernah memukul seorang anak pun.
122. Janganlah Anda menghukum pada kesalahan pertama.
123. Janganlah Anda bersikap keras dalam hukuman Anda.
124. Apabila Anda menghukum anak Anda, maka jelaskan kepadanya sebab hukuman Anda tersebut.
125. Janganlah Anda membuat anak merasa bahwa Anda senang memberikan hukuman kepada dirinya atau Anda menyimpan suatu kebencian kepadanya.
126. Janganlah Anda memukul anak dihadapan orang banyak dan jangan memukulnya saat tengah marah.
127. Janganlah memukul anak Anda pada wajahnya dan jangan mengangkat tangan lebih dari semestinya, agar rasa sakit tidak belipat-lipat.
128. Janganlah memukul setelah Anda berjanji untuk tidak memukul, agar ia tidak kehilangan kepercayaan terhadap diri anda.
129. Buatlah anak Anda merasa bahwa Anda menghukumnya demi kebaikan dirinya dan bahwa rasa cinta Anda lah yang menyebabkan Anda melakukan hal itu.
130. Beritahukan kepadanya bahwa hukuman diterapkan tidak untuk menyiksa, tiada lain dilaksanakan untuk memberikan pelajaran.
Kita bersama-sama memohon kepada Alloh agar diberi petunjuk, bimbingan dan kelurusan dari-Nya. Dan semoga Alloh mencurahkan sholawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad. (Dikutip dari 130 Thoriqoh fi Tarbiyatil Abna)
sumber: majalahsaran.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar