Jangan Bersihkan Telinga dengan Cotton Bud
TELINGA merupakan organ tubuh yang memiliki peranan penting. Kebiasaan memasukkan benda ke telinga, termasuk kapas bertangkai (cotton buds) bisa mendorong kotoran telinga masuk ke dalam dan melukai gendang telinga. Benda itu juga bisa menggores saluran telinga, sehingga menyebabkan terjadinya radang telinga.
Radang telinga atau otitis merupakan bentuk gangguan kesehatan telinga yang patut mendapat perhatian serius. Karena tak hanya menyebabkan tuli, jika peradangan mencapai tahap kronis, bisa menimbulkan komplikasi yang mematikan. Radang telinga sering dijumpai pada penduduk yang tinggal di daerah yang panas dan lembap sebab kelembapan udara yang memengaruhi pH pada telinga merupakan faktor penting pemicu terjadinya penyakit yang bisa menyerang semua usia.
Radang telinga atau otitis adalah peradangan yang terjadi pada beberapa bagian telinga. Peradangan ini bisa mengenal bagian luar, tengah, maupun bagian dalam telinga. Meskipun peradangan ini bisa hilang dengan sendirinya, namun jangan anggap remeh karena bisa membuat telinga menjadi tuli.
Faktor Penyebab dan Gejala
Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar meliputi daun telinga sampai membran timpani atau gendang telinga. Rongga telinga ini juga menjadi muara tuba eustachius, saluran yang menghubungkan daerah nasofaring di rongga mulut dengan rongga telinga.
Bagian telinga tengah terdiri atas tulang-tulang pendengaran, tuba eustachius, dan aditus adantrum, yaitu lubang yang menghubungkan telinga luar dengan antrum mastoid. Sedangkan telinga bagian dalam terdiri atas rumah siput dan vestibuler. Fungsi dari bagian ini adalah menangkap bunyi yang dihantarkan untuk diterjemahkan di otak. Apabila salah satu dari bagian-bagian telinga tersebut mengalami peradangan, tentu akan mengganggu fungsi lainnya.
Ada dua penyebab radang telinga. Pertama, radang telinga yang disebabkan oleh infeksi. Kedua, radang telinga yang disebabkan oleh noninfeksi. Radang telinga karena infeksi biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyebaran bakteri ini terjadi melalui rongga hingga ke rongga mulut dan menjalar hingga ke rongga telinga. Misalnya saja virus dan bakteri yang berasal dari flu dan batuk. Atau bisa juga yang disebabkan karena infeksi radang telinga yang disebabkan oleh noninfeksi terjadi karena trauma atau luka yang terjadi pada bagian dalam telinga.
Menurut dr Hanekung Titisari SpTHT dari Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, radang telinga yang disebabkan oleh trauma bisa terjadi pada saat telinga dibersihkan. “Membersihkan telinga terlalu keras, sehingga menimbulkan luka pada bagian dalam telinga,” katanya.
Trauma pada telinga tak hanya terjadi saat kita memasukkan benda ke dalam telinga, tapi juga bisa disebabkan oleh air yang masuk ke dalam telinga. Tentu diperlukan kewaspadaan dalam membersihkan organ yang satu ini. Apalagi mengingat telinga merupakan organ terpenting.
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini, yaitu telinga menjadi panas dan nyeri. “Bahkan beberapa pasien juga ada yang mengeluhkan pendengaran mereka menjadi berkurang,” sambung dr Hanekung. Selain itu terjadi pembengkakan pada bagian dalam telinga yang mengalami peradangan. Hal inilah yang menyebabkan pendengaran pada pasien berkurang.
Pembengkakan ini terlihat jika dilakukan pemeriksaan ke dalam liang telinga.
Pasien juga akan merasakan nyeri pada saat mengunyah. Bahkan pasien bisa sampai mengalami demam. Bagian telinga yang terkena radang juga terasa gatal. Abhkan juga bisa menyebabkan telinga mengeluarkan cairan yang baunya tak sedap. Apabila sudah menimbulkan gejala demikian, dokter cantik ini menyarankan agar orang segera memeriksakan diri ke dokter.
Diagnosis dan pengobatan
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang ada. “Jika pasien mengeluhkan gejala-gejala seperti di atas, bisa dipastikan ia menderita radang telinga. Hanya dilihat saja bagian telinga luar, dalam atau tengah yang mengalami peradangan,” terangnya. Pemeriksaan tambahan juga dilakukan dengan melihat bagian telinga pasien dengan otoskop.
Pengobatan disesuaikan dengan penyebab dari penyakit ini. Jika penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau virus, dibutuhkan antibiotik guna membunuh bakteri dan virus yang menyebabkan peradangan telinga. “Antibiotik yang digunakan harus disesuaikan dengan virus atau bakteri penyebabnya,” katanya.
Adapun pengobatan lain yang akan diberikan dokter, yaitu dengan cara memberikan obat tetes telinga atau salep untuk mengurangi pembengkakan yang terjadi. Diperlukan juga tindakan miringotomi atau pembedahan gendang telinga guna mencegah pecahnya gendang telinga yang mengalami pembengkakan.
Pencegahan
Untuk mencegah radang telinga, jangan pernah memasukkan benda ke telinga, termasuk kapas bertangkai (cotton buds) justru mendorong kotoran telinga masuk ke dalam dan melukai gendang telinga. Benda itu juga bisa menggores saluran telinga. Biarkan rambut-rambut halus di telinga mengeluarkan kotoran telinga secara alami. Jika ada masalah, mintalah dokter untuk melakukannya.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah alergi. Alergi bisa menimbulkan pembekakan saluran esutachia sehingga terjadi penyumbatan dan mengubah keseimbangan tekanan udara di telinga tengah. Selain itu, batuk dan flu yang menjadi penyerta harus segera diobati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar