Arabic Meeting (Halaqah Arabiyyah)

Bahasa Arab sangat mementingkan penggunaan lisan dalam berbahasa. Adalah sulit dan memiliki banyak kekurangan, bila orang berusaha mempelajari suatu bahasa, apalagi bahasa Arab, tanpa menggunakan lisannya untuk berucap dan bercakap-cakap menggunakan bahasa tersebut. Untuk itulah dibutuhkan suatu suasana dan pengkondisian agar orang-orang yang belajar bahasa Arab mempunyai kesempatan untuk berlatih berbicara bahasa Arab dalam bentuk percakapan. Dari sinilah digagas pembentukan Arabic Meeting, seperti halnya English Meeting yang sudah banyak ditemukan di kota-kota seluruh Indonesia.

Yang kami maksud dengan "arabic meeting" (halaqah arabiyyah) di sini ialah pertemuan sekelompok orang pada waktu dan tempat yang telah disepakati bersama, untuk saling bercakap-cakap menggunakan bahasa Arab dengan tujuan melatih kecakapan berbahasa Arab secara lisan.

PERSIAPAN

A. MENCARI CALON PESERTA ARABIC MEETING

  1. Mulailah dengan mencari satu atau beberapa orang teman yang punya minat dan keinginan yang serupa yakni melatih kecakapan berbahasa Arab secara lisan. Setelah komitmen menjadi kuat untuk mengadakan Arabic Meeting, lakukanlah langkah-langkah berikut.
  2. Mencari teman-teman yang sama-sama sedang belajar berbahasa Arab atau punya kemampuan bahasa Arab untuk membentuk kelompok Arabic Meeting. Untuk menemukan peserta tersebut bisa dengan jalan menghubungi madrasah-madrasah (sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Arab), kelompok-kelompok pengajian, remaja-remaja masjid, dan sebagainya. Cari informasi sebanyak-banyaknya. Karena kita belajar bahasa Arab dalam rangka syiar Islam, maka kelompok Arabic Meeting harus memisahkan waktu dan tempat kegiatan laki-laki dan perempuan. Kecuali untuk anak-anak kecil semisal TK/TP Al-Quran yang ada di masjid-masjid.
  3. Membuat semacam daftar sementara calon peserta Arabic Meeting dengan mendata nama, alamat lengkap dan nomor teleponnya.
  4. Menghubungi satu-persatu calon peserta untuk mengadakan pertemuan persiapan pembentukan kelompok Arabic Meeting.

B. PERTEMUAN PERSIAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK ARABIC MEETING

  1. Menyiapkan Daftar Hadir
  2. Menyiapkan makanan ringan dan air minum alakadarnya.
  3. Menyiapkan draft agenda pertemuan.
  4. Pemilihan Ketua dan Sekretaris Arabic Meeting
  5. Penetapan nama-nama peserta Arabic Meeting dan pembagian kelompoknya. Idealnya satu kelompok berjumlah 5 (lima) orang. Maka bila jumlah peserta Arabic Meeting mencapai 10 (sepuluh) orang, perlu dibagi dalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok mempunyai ketua kelompok. Bila jumlah peserta 10 - 14 orang: dibagi 2 kelompok. Bila jumlah peserta 15 - 19 orang: dibagi 3 kelompok.Bila jumlah peserta 20 - 24 orang: dibagi 4 kelompok.Dan seterusnya
  6. Penentuan waktu dan tempat Arabic Meeting. Idealnya, Arabic Meeting dilaksanakan minimal sekali sepekan. Bila beberapa kelompok mengadakan Arabic Meeting pada waktu dan tempat yang sama, tetap membuat halaqah per kelompok masing-masing terlebih dahulu sebelum bergabung membentuk halaqah besar.
  7. Membicarakan masalah-masalah lainnya yang dianggap perlu dibicarakan untuk kelancaran kegiatan-kegiatan seterusnya.
  8. Membagi-bagikan modul Arabic Meeting kepada setiap peserta. Modul ini bisa dibuat dan diambil dari buku-buku pelajaran Bahasa Arab dan contoh-contoh percakapan yang ada di dalamnya. Termasuk dari ebook Arabindo yang bisa didownload di sini. Setiap satu pertemuan Arabic Meeting sebaiknya mempunyai satu modul dalam bentuk lembaran kertas yang dibagi kepada setiap peserta.

C. KEGIATAN ARABIC MEETING

  1. Setiap peserta mempersiapkan diri setiap kali akan menghadiri kegiatan Arabic Meeting dengan membaca baik-baik modul yang diberikan dan mempersiapkan kosa kata yang perlu dihafalkan yang disesuaikan pula dengan keadaan masing-masing.
  2. Ketika menghadiri kegiatan Arabic Meeting, setiap peserta supaya membawa alat tulis dan buku catatan kecil untuk mencatat kosa kata yang baru diketahui atau hal-hal lain yang dianggap perlu untuk dicatat. Demikian pula dianjurkan membawa kamus Bahasa Arab dan buku pelajaran Bahasa Arab yang dimiliki.
  3. Setiap peserta diberi kesempatan berbicara dengan menggunakan Bahasa Arab secara bergantian menurut modul yang disusun untuk hari itu. Bila ada pembicara yang belum mengetahui atau lupa dengan suatu kosa kata Bahasa Arab yang ingin dia gunakan, ia boleh menggunakan Bahasa Indonesia. Pendengar yang lain boleh mengingatkan atau memberitahukan kosa kata yang dimaksud bila dianggap perlu.
  4. Setelah seorang peserta selesai berbicara, para peserta yang lain boleh menanggapi atau mengajukan pertanyaan kepada peserta yang tadi berbicara. Tentunya semuanya dengan menggunakan Bahasa Arab atau dicampur dengan Bahasa Indonesia bila terpaksa. Peserta yang ditanya dipersilakan menjawab seperlunya.
  5. Bila seluruh peserta telah selesai menggunakan gilirannya berbicara, dibuka babak selanjutnya yakni semacam "time out" (waktu jeda) untuk mendiskusikan kegiatan yang tadi dilakukan. Diskusi kali ini boleh menggunakan Bahasa Indonesia. Adapun hal-hal yang didiskusikan dalam babak ini adalah: saling tukar menukar ilmu dan informasi serta saling koreksi tentang kosa kata, susunan kalimat atau tata bahasa yang tadi digunakan.
  6. Selesai "time out", kembali mengulangi kegiatan sebelumnya dengan maksud untuk memperbaiki, memperlancar dan mempermantap penguasaan kosa kata, penyusunan kalimat dan keterampilan berbicara dengan menggunakan Bahasa Arab bagi setiap peserta. Demikian seterusnya hingga dianggap cukup.
  7. Susunan kegiatan Arabic Meeting ini bisa dimodifikasi, ditambah (atau dikurangi) dengan kegiatan-kegiatan lain, tentunya sepanjang tetap pada konteks dan tujuan Arabic Meeting yang sesungguhnya, yakni melatih keterampilan berbahasa Arab setiap peserta.

Selamat membentuk dan melaksanakan Arabic Meeting.
Kami tunggu komentar, saran dan bagi pengalamannya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar