Games, Komik dan Kartun Apa yang “Merusak” Anak Kita?

by Desty Rozi

Ayah bunda, beberapa waktu lalu aku mengikuti seminar di sekolah anak-anak, seminar kali ini membahas tentang bahaya film kartun, komik dan games online pada anak -anak kita. Sebenarnya ini bukan materi baru.. aku ikuti seminar mengenai bahaya media beberapa kali,tapi kali ini karena yang menyelenggarakannya adalah sekolah anak-anak, kemudian narasumbernya berbeda jadi aku niatkan untuk bergabung, pasti ada sesuatu yang baru..Aku berusaha untuk sharing materi dan isi dari seminar ini, semoga bermanfaat yah..

Pukul 9 pagi Bapak Hermanto Nugroho sudah hadir, beliau adalah salah seorang pemerhati anak yang banyak mengamati pengaruh komik atau multimedia lain bagi perkembangan anak kita.

Apakah buah hati kita suka bermain Games Online

Mungkin kita masih ingat pada tahun 1999 tepatnya 20 April jam 11 siang di Amerika ada dua orang anak remaja yang membunuh teman-temannya di perpustakaan dan seorang guru penjaga dengan menggunakan sebuah senjata api, mereka adalah Eric Harris  (18 th) dan Dylan Klebold (20 th). Polisi terpaksa menembak mati dua remaja ini karena sangat agresif dan membahayakan.

Mereka berdua sangat menyukai games yang saat itu sangat populer yaitu REDNECK, games yang menggambarkan kekerasan ini bertahun-tahun. mereka mainkan hingga mereka selalu memenangkan kompetisi yang sering diadakan. Pada akhirnya mereka ingin mempunyai tantangan baru..bagaimana jika menggunakan senjata beneran dan melakukan pembunuhan beneran..maka terjadilah peristiwa tragis seperti itu..

Saat ini permainan games redneck tidak populer lagi, ada yang lebih trend yaitu POINT BLANK.
Permainan ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dari redneck, dimana kita diajarkan untuk saling membunuh. Jika kita menembak tangan atau kaki point yang kita peroleh kecil saja. Tapi jika kita menembak kepala dengan sebutan “head shot” maka point yang kita dapatkan tinggi..

Di daerah Bekasi ada 3 orang anak yang bermain tembak-tembakan dengan peluru karet yang menyebabkan mata salah satu anak buta terkena peluru. Sasaran utama mereka adalah kepala, sehingga peluru mengenai mata. Setiap menembak mereka selalu bilang “head shot”. Tanpa sadar dari mereka kecil kita telah mengajarkan pada anak-anak kita untuk melakukan kekerasan..

“Ma, tentara Cina diberi permainan Pointblank ketika istirahat perang, untuk menumbuhkan jiwa pembunuh mereka” kata kakak ketika aku sharing dengan anak-anak isi materi seminar.
“Kakak koq tau” kataku kaget karena anakku tau informasi yang aku belum dengar.
“Nonton di TV mama..” katanya gemas. Aku pun  seperti mendapat energi baru untuk menjelaskan ke anak-anak begitu berbahayanya permainan Pointblank ini..

Bagaimana dengan permainan WARCRAFT, ayah bunda pernah dengar?
Ini adalah permainan yang menampilkan tokoh-tokoh bermuka seram semua. Dan nama mereka adalah nama-nama tokoh jahat dalam metologi Yunani.
Untuk mengalahkan musuhnya, sang jagoan harus bersatu dengan iblis-iblis kecil agar dapat membunuh iblis besar. Permainan ini dimainkan selama bertahun-tahun karena ada 90 tokoh yang harus dikalahkan sehingga yang bertahan bisa bertahta.

Ada seorang bapak yang sudah kecanduan bermain warcraft. Setiap pulang kantor dia akan menuju warnet terdekat kemudian bermain hingga pukul 2 pagi baru pulang kerumah. Sang istri yang sudah tau kebiasaan suami awalnya mengantarkan makan malam ke warnet tempat suaminya bermain games online, tapi lama kelamaan istrinya tak tahan lagi, dan meminta suaminya memilih…dirinya atau games itu…dan sang suami memilih untuk bercerai demi permainan yang telah mendarah daging…Naudzubillah..

Seorang Bapak saja tidak bisa menggunakan akal sehatnya ketika kecanduan games, apalagi anak-anak kita? Yang sangat menkhawatirkan, mereka diajarkan untuk bersekutu dengan iblis..Astaghfirullah..

Mungkin mereka lebih suka menonton film Kartun dan membaca Komik

Ayah bunda suka nonton film SPIDERMAN?

Sebuah film anak muda yang setelah digigit oleh seekor laba-laba berubah menjadi seseorang yang mempunyai kekuatan lebih dibandingkan manusia biasa. Dia bisa meloncat dari satu gedung ke gedung lainnya, bermain diantara gedung pencakar langit dengan lincahnya. Kemampuan Spiderman yang super ini mendorong anak-anak untuk menjadikannya sebagai idola.

Bapak Hermanto bercerita bahwa seorang anak laki-laki berumur 5 tahun begitu mengagumi tokoh spiderman ini, dia mengoleksi semua atribut yang menampilkan tokoh ini. Dan orang tua si anak memberikan fasilitas itu, sampai akhirnya bocah laki-laki ini menginginkan seekor tarantulla agar dirinya digigit dan dapat berubah menjadi spiderman. Tapi untuk permintaan yang terakhir ini orangtuanya melakukan komunikasi dengan psikolog yang menganjurkan untuk tidak meluluskan permintaan anak ini. Sebab di Amerika diadakan penelitian, bagaimana efek dari gigitan laba-laba yang sesungguhnya pada tubuh manusia. Dan ternyata gigitan ini bisa membuat busuk tangan manusia (jika tangan yang digigit) dalam waktu beberapa menit saja..

Diantara semua komik dan film kartun yang paling digemari anak-anak adalah NARUTO.
Naruto adalah komik Jepang yang tulis oleh Masashi Kisimoto.  Dalam salah satu tulisannya Masashi mengatakan “Terima kasih dewa-dewa karena saya menjadi orang bodoh” dan Masashi sendiri menyatakan bahwa tokoh-tokoh dalam komik Naruto adalah bagian dalam diri saya.
Taukah bunda lambang Naruto itu adalah seekor keong, hewan malas dan lamban. Dalam salah satu cerita Naruto akan menempuh ujian kenaikan tingkat, tapi Naruto sama sekali tidak mengikuti ujian kenaikan tingkat ini  dan ternyata Naruto tetap lulus ujian ini. Siapa sangka cerita ini menginspirasi seorang anak di daerah Bekasi yang mogok tidak mau mengerjakan soal Ujian Nasional, padahal anak ini adalah anak yang cerdas, tapi dia meyakini bahwa mengerjakan atau tidak dia akan tetap lulus Ujian Nasional

Naruto dapat berubah menjadi perempuan atau laki-laki, dalam komik jika Naruto menjelma menjadi seorang perempuan dia tetap berpenampilan seperti laki2 sehingga bagi anak-anak akan menimbulkan kesan bahwa hubungan sesama jenis seperti diperbolehkan..
Hubungan percintaan Naruto juga sangat tidak bermoral, Naruto mencintai Sakura sedang Sakura mencintai Sasuke, dan Sasuke?? dia mencintai mantan gurunya yang telah meninggal dan menjelma menjadi seekor ular..
Bagaimana dengan guru Naruto yang bernama Hatake Kakashi? dia mempunyai hobby membaca icha icha paradise (buku porno). Sang guru jika sedang membaca sampai mengeluarkan air liurnya, makanya seluru mukanya ditutup untuk mencegah liur keluar dari mulutnya, sungguh sangat menjijikkan yaa..

Kalau Ben 10 bagaimana? sama aja karena ketika ben 10 ingin berubah dia akan memencet jam tangannya sambil mengucapkan “I hate go to school” dan ini mempengaruhi seorang anak perempuan kelas 1 SMA yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah lagi. Saat ini anak tersebut menjadi seorang ticketing di Mega Blitz. Dan menyesal telah memutuskan tidak melanjutkan sekolahnya, untuk kembali melanjutkan sekolahnya dia sudah malu, karena usianya merangkak naik…

Avatar juga tidak jauh berbeda, Avatar mengakui bahwa dia adalah adalah penguasa 4 element..artinya ini mengajarkan pada anak-anak bahwa Avatarlah penguasa dunia ini bukan Tuhan Astaghfirullah..

Jika Avatar dalam keadaan marah akan berubah menjadi jagoan. Padahal marah adalah sifat manusia yang harus dikendalikan, bukankah marah itu dekat dengan syetan? jika anak-anak mengadopsi cerita ini dengan pola pikir sederhana mereka..apa jadinya anak-anak kita dengan sifat pemarah dan berharap bisa menjadi jagoan seperti Avatara..

Ayah bunda, dunia anak adalah dunia bermain.. mereka belum bisa membedakan mana dunia nyata, mana kartun..mana dunia nyata dan mana hanya permaianan belaka, semua diserap dan dihayati sebagai sesuatu yang riil. Pendampingan bagi mereka ketika menonton tv mutlak kita lakukan. Jika tidak ingin anak-anak kecanduan games, kartun atau komik.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh multimedia ini? tak lain dan tak bukan adalah mendekatkan anak-anak kita pada ajaran agama. berilah aktivitas fisik yang menyehatkan dibanding duduk kalem dikamar ternyata bermain games atau browsing internet untuk gambar-gambar yang tidak pantas. Dan jangan jadikan televisi atau gadget sebagai baby sitter anak-anak kita. Dengan alasan agar kita dapat membersihkan rumah dengan tenang, anak-anak kita dudukkan didepan tv dan menonton film “kartun”.

Tapi kita hidup didunia informasi, anak-anak tidak selamanya dapat kita awasi, bimbing anak-anak untuk dapat mengenal mana yang baik, mana yang tidak, mana yang bisa ditiru mana yang tidak.idealnya bimbingan ini kita berikan sebelum mereka berusia 12 tahun , biasanya setelah usia itu anak-anak akan sedikit sulit untuk diarahkan walaupun bukan tak mungkin..

Mari kita bentengi anak kita dari pengaruh negatif komik, kartun atau games online, bersama dengan pasangan akan sangat baik membuat batasan2 kapan anak-anak dapat fasilitas menonton,main games atau membaca komik..ini akan sangat memudahkan kita sebagai orangtua untuk mengawasi mereka.

Ayo ayah bunda tetap semangaattt :)

07.05.12
“Ya Allah lindungilah anak-anakku dari pengaruh negatif diluaran sana..Aamiin”

sumber: destycholidyrozi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar