Tak bisa dipungkiri, sampai sekarang pun, orang seperti saya masih belum bisa menciptakan lapangan usaha sendiri. Kerja juga masih ikut orang. Menjadi karyawan yang dapat diandalkan adalah salah satu tujuan dalam bekerja, di samping tujuan lain yang juga tidak kalah pentingnya. Nah, artikel berikut mungkin bisa kita jadikan bahan untuk memotivasi diri agar bisa lebih baik. Silakan disimak..
Betapa menyenangkan bila Anda, sebagai seorang karyawan, mengalami hal seperti ini: dipercaya dan diandalkan atasan maupun rekan kerja. Anda pasti akan merasakan hari-hari yang indah di lingkungan kerja. Sebab, selain “diorangkan,” kerja Anda diperhatikan dan dihargai, Anda juga tidak dipandang sebelah mata.
Bagaimanakah caranya agar Anda bisa menjadi karyawan yang diandalkan di tempat kerja? Apakah Anda harus lihai mencari muka di depan atasan? Ataukah Anda harus menyediakan uang sogokan untuk atasan, agar Anda menjadi pusat perhatiannya, sehingga proyek-proyek penting diberikan kepada Anda. Tentu tidak. Tidak perlu neko-nekolah untuk menjadi karyawan yang bisa diandalkan. Kiat berikut bisa Anda jadikan bahan pertimbangan untuk mempersiapkan Anda menjadi karyawan andal.
1. Inovatif
Untuk bisa diandalkan, salah satu caranya adalah memiliki karakter inovatif, jangan sampai Anda mandek dalam berpikir maupun bekerja. Malah sebaliknya, Anda harus mampu menciptakan terobosan-terobosan baru yang bermanfaat bagi perusahaan. Apalagi di zaman globalisasi, kreasi Anda sangat diharapkan. Dengan kreativitas yang Anda miliki, perusahaan akan mempercayai Anda sebagai karyawan yang bisa diandalkan. Jadi, tanyakan pada diri Anda, apakah Anda sudah inovatif?
2. Cerdik
Cerdik, tapi jangan licik. Jika Anda memiliki kecerdikan, perusahaan tertentu akan mengandalkan Anda sesuai bidang yang Anda kuasai. Dalam hal ini, Anda dituntut untuk cepat memahami situasi tertentu, “Sedang mengalami kesulitankah perusahaan saya? Atau sebaliknya, sedang mengembangkan bisniskah perusahaan saya?”
Jika sedang mengalami masalah, Anda diharapkan pandai mencari pemecahannya. Dan jika sedang berkembang, Anda harus cerdik menemukan peluang-peluang baru. Kecerdikan yang Anda miliki akan menuntun perusahaan mempercayai Anda sebagai karyawan yang diandalkan. Siapkah Anda?
3. Gigih
Karyawan yang andal pasti memiliki kegigihan dalam bekerja. Ia tidak akan gampang loyo, dan bahkan mampu mengatur ritme kerja dengan sempurna. “Sudah gigihkah saya dalam bekerja?” Jika ingin menjadi karyawan andal, gigihlah dalam segala hal. Juga, tetaplah teguh pada pendirian atau pikiran-pikiran cemerlang Anda. Selama pendirian dan ide-ide Anda brilian, pertahankan terus. Jangan mudah dijatuhkan oleh rekan kerja yang mungkin tidak senang Anda sukses dalam meniti karier.
Selain itu, Anda juga harus ulet dalam menjalankan tugas yang diberikan perusahaan. Jangan mudah patah semangat bila ada tantangan yang berat, misalnya ketika Anda harus berhadapan dengan pesaing yang kuat. Melihat kegigihan Anda, perusahaan tidak akan ragu-ragu mengandalkan Anda untuk melaksanakan tugas yang berat.
4. Kompetitif
Menghadapi persaingan yang ketat, Anda diharapkan oleh perusahaan untuk menjadi petarung yang hebat. Anda sebaiknya berjiwa kompetitif, yang peka terhadap persaingan yang ada. Jangan mudah mengkerut bila melihat kompetitor seakan-akan kuat. Pastikan dalam diri Anda, bahwa betapa pun kuatnya seseorang atau pesaing, pasti memiliki kelemahan.
Di sinilah, Anda dituntut untuk tajam melihat kelemahan pesaing. Ketajaman Anda melihat pesaing akan mendorong perusahaan untuk mengandalkan Anda dalam mengalahkan pesaing.
5. Banyak Relasi
Banyaknya relasi juga bisa menentukan Anda diandalkan oleh perusahaan. Sebab jika Anda kuper alias kurang pergaulan, peluang kerja sama dengan relasi bisnis bisa jadi tertutup. Padahal, di era yang mengglobal ini, semakin banyak relasi bisnis, semakin besar peluang untuk membesarkan perusahaan. Nah, jika Anda memiliki banyak relasi, bagaimana perusahaan tidak mengandalkan Anda.
6. Jago Bernegoisasi
Banyaknya relasi bila dibarengi dengan jago bernegosiasi, akan semakin melengkapi kelebihan Anda. Sebab, meskipun banyak relasi bisnis, bila kurang memahami teknik-teknik negosiasi, Anda akan menjadi target pasar mereka. Dengan demikian, perusahaan Anda hanya akan menjadi obyek, bukan subyek. Ini akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan Anda. Nah, bila Anda ingin menjadi karyawan yang bisa diandalkan, jadilah karyawan yang jago bernegosiasi.
7. Tambah Kepandaian
Sebagai karyawan, janganlah bodo-bodo amat. Apalagi, kurang informasi yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tempat Anda bekerja. Milikilah inteligensi atau kecerdasan agar Anda sukses dalam bekerja. Yang bisa Anda lakukan adalah belajar, belajar, dan belajar. Terutama tentang seluk-beluk pekerjaan Anda.
Juga, belajarlah untuk cepat menyesuaikan diri terhadap pengalaman-pengalaman baru. Anda pun dituntut untuk mahir menggunakan pengetahuan yang Anda miliki untuk menyiasati kondisi yang selalu berkembang. Dengan memiliki inteligensi, apalagi didukung dengan bakat-bakat yang Anda miliki, membuka peluang Anda menjadi karyawan yang diandalkan.
8. Supel
Orang yang supel, biasanya diterima di lingkungan apa saja. Termasuk, di lingkungan kerja. Karyawan yang supel, akan sangat mudah diterima oleh atasan maupun rekan kerja. Dan sikap mudah bergaulnya, bisa-bisa selalu membawa keceriaan bagi lingkungan kantor, yang tidak akan luput dengan ketegangan dan stres.
Mudahnya beradaptasi, baik itu beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaan, akan mempercepat dia meraih simpati dari atasan maupun rekan kerja. Ujung-ujungnya, setiap langkahnya akan selalu diperhatikan atasan maupun rekan kerja. Jadi, untuk menjadi karyawan yang diandalkan, bersikaplah supel. Jangan kaku dalam bekerja dan bergaul.
9. Berprestasi
Karyawan yang berprestasi sangat besar kemungkinan menjadi andalan bagi perusahaannya. Untuk menjadi karyawan yang berprestasi, paculah diri Anda bekerja sebaik-baiknya. Jangan menyepelekan pekerjaan. Jaga kepercayaan yang diberikan perusahaan kepada Anda, jangan menyalahgunakannya.
Pelajari budaya kerja di lingkungan kantor, pelajari pula instruksi-instruksi yang diberikan. Jangan lepas tanggung jawab bila memang Anda harus mempertanggungjawabkan pekerjaan Anda. Prestasi Anda akan dinilai atasan. Jika memang Anda memiliki nilai lebih, Anda akan mampu menjadi karyawan yang diandalkan.
10. Bermoral
Anda punya prestasi, punya inteligensi, ahli bernegosiasi lagi! Tapi tiba-tiba Anda berpikir, “Kenapa perusahaan tidak pernah mengandalkan saya untuk mengerjakan proyek-proyek besar dan menentukan? Kenapa atasan selalu menunjuk karyawan lain, padahal dia tidak lebih jago dibanding saya?” Selidik punya selidik, Anda melakukan kesalahan yang mungkin tidak Anda sadari.
Ternyata, Anda dinilai atasan terlalu sombong. Atau suka “tipu-tipu dikit”, mengambil untung untuk diri sendiri. Jadi, Anda dinilai kurang bermoral. Tidak menjunjung etika kerja dan hanya rekan kerja merasa enggan bekerja sama dengan Anda. Untuk itu, tetaplah rendah hati dan mengedepankan moralitas.
11. Integritas Tinggi
Anda bermutu dan berwibawa, mempermudah jalan untuk menjadi karyawan yang diandalkan. Ditambah lagi, Anda memiliki kejujuran yang tinggi dalam bekerja, tidak memiliki track record yang kurang baik dalam karier. Dengan kata lain, Anda memiliki integritas yang tinggi. Rasanya akan rugi perusahaan tidak mengandalkan Anda, jika Anda berintegrasi tinggi.
12. Koordinatif
Salah satu syarat untuk menjadi karyawan yang diandalkan, mampulah berkoordinasi. Baik koordinasi dengan atasan maupun rekan kerja. Jadi jangan bekerja semau gue, tanpa memperhatikan mekanisme kerja yang sudah dibuat. Sifat koordinatif yang Anda miliki, di samping mempermudah Anda berinteraksi dengan atasan maupun rekan kerja, juga memuluskan Anda menjalin kerja sama dengan mitra bisnis. “Apakah selama ini saya selalu bekerja sendirian, tanpa memperdulikan kerja tim?”
13. Jangan Gaptek
Anda pasti tahu, saat ini teknologi berkembang pesat. Bahkan sering membuat kita tercengang. Untuk itu, Anda dituntut untuk terus mengikuti perkembangan teknologi yang berkaitan dengan karier Anda. Jangan sampai Anda “gaptek” (gagap teknologi). Misalnya saja, teknologi komputer dan internet. Jangan sampai, Anda yang brilian, malah tidak bisa mengoperasikan komputer dan buta dengan internet. Jika ini terjadi, akan rugilah Anda sebagai karyawan yang memiliki kelebihan. Dan ujung-ujungnya, perusahaan akan meragukan Anda sebagai karyawan andal.
sumber: iwanbudianto.wordpress.com
Salam kenal...nice post.
BalasHapus