Menangani Situasi Darurat

Bacalah panduan ini sehingga Anda tidak akan panik saat perlu menyelamatkan si kecil dalam situasi yang mengerikan.

Anak tenggelam.

Bayangkan, hanya dalam beberapa detik Anda lalai mengawasi si kecil di halaman belakang rumah tetangga, dan tiba-tiba Anda melihatnya terbenam di dasar kolam renang. Merasa ketakutan, naluri pertama Anda adalah langsung terjung ke kolam renang. Jangan lakukan itu. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menelepon instalasi gawat darurat (IGD), lalu mengambil sesuatu yang bisa mengapung –seperti rakit ataupun bantal sofa- sebelum Anda meloncat ke dalam, begitu saran para ahli. “Kebanyakan orang sebenarnya bukan seorang perenang yang kuat untuk bisa menarik anak dari dasar kolam renang tanpa menggunakan alat-alat yang mengapung,” ujar BJ Fisher, direktur Health and Safety dari American Lifeguard Association. “Anak yang tenggelam bisa menyeret Anda ke dasar.” Ini hanyalah satu dari sekian banyak kesalahan yang dibuat orang tua saat menghadapi keadaan mengerikan. Terkadang, kita hanya bertindak tanpa berpikir. Kali lainnya, kita bergantung kepada informasi medis yang kuno atau pengobatan tradisional yang tidak terbukti secara klinis. Berikut ini adalah kejadian-kejadian terburuk, serta cara yang salah dan benar untuk menolong keluarga Anda.

Secangkir kopi panas tumpah di kaki si kecil.

Respons yang salah: Menaruh es batu di permukaannya.
Langkah cerdik: Cepat buka semua kain yang menutupi bagian tersebut, biarkan luka terseduh itu berada di bawah aliran air selama 10 menit, lalu bungkus longgar dengan kain kasa. Es dan air dingin bisa membuat kerusakan lebih parah pada kulit. “Anak Anda bisa mengalami cedera seperti terkena frost-bite jika Anda menaruh es langsung di atas kulitnya, terutama bila kulit tersebut sudah luka karena terbakar,” papar Bob Waddell, pelatih di National Association of Emegency Medical Technicians. Jangan juga menaruh mentega atau salep antibiotik pada kulit yang terbakar. Jika lukanya melepuh, hubungi dokter, terutama jika lepuhannya lebih besar dari seperempat bagian yang tersiram.

Si kecil hilang di dalam toko.

Respons yang salah: Mencari dia sendiri.
Langkah cerdik: Panggillah dia, lakukan pencarian dengan cepat, dan secepatnya cari pegawai toko. “Jangan ragu untuk meminta bantuan,” ujar Nancy McBride, National Safety Director untuk National Center for Missing and Exploited Children. “Para pegawai toko sudah dilatih untuk tahu apa yang harus dilakukan saat seorang anak hilang, seperti mengawasi pintu keluar dan pintu masuk, memeriksa toilet, dan mencari di bawah baju-baju yang dipajang.“ Jika Anda tidak menemukan anak dengan segera, hubungi polisi.

Anda mendapati si batita memegang obat resep dokter. Tutup tempat obat sudah terbuka, tapi Anda tidak tahu apakah dia sempat menelannya.

Respons yang salah: Memperhatikannya dengan cermat apakah ada gejala sakit.
Langkah cerdik: Hubungi nomor telepon gawat darurat rumah sakit terdekat yang menyediakan dokter jaga 24 jam. “Jangan menunggu untuk melihat apa yang terjadi,” ujar Richart Dart, MD, direktur Rocky Mountain Poison and Drug Center. “Mereka akan segera bisa mengatakan apakah obat tersebut beracun dan apakah Anda harus segera membawa si kecil ke IGD.” Beberapa jenis racun membutuhkan waktu untuk menimbulkan akibat serius, dan pada saat itu bisa saja Anda sudah terlambat.

Anda dan si kecil terjebak dalam arus pasang yang kuat.

Respons yang salah: Mencoba berenang ke arah pantai.
Langkah cerdik: Berenanglah paralel ke pantai sampai Anda melewati arus, lalu berenanglah ke arah balik menuju pantai, sehingga Anda tidak merasa lelah. Kebanyakan ombak pasang hanya sepanjang 7-20 meter, ujar Fisher. Orang dapat tenggelam ketika mereka panik atau lelah karena mencoba melawan arus ombak.

Anak Anda terkena bola yang kencang, jatuh dan pingsan.

Respons yang salah: Membawanya ke rumah sakit.
Langkah cerdik: Hubungi IGD. Mungkin saja dia mengalami cedera otak atau tulang belakang, dan memindahkan posisi tubuhnya bisa membuat cederanya semakin parah, kata Anne Stack, MD, kepala klinik pengobatan darurat khusus anak-anak di Children’s Hospital Boston. Pastikan anak Anda bernapas dan nadinya berdenyut. Jika tidak, lakukan CPR secepatnya. Jika sebaliknya, guncang dia pelan-pelan dan panggil namanya untuk melihat apakah dia terbangun atau tidak.

Si kecil tersengat ubur-ubur.

Respons yang salah: Mengoleskan alkohol atau urine pada luka.
Langkah cerdik: Bilas dengan air laut (air biasa malah akan membuat luka terasa semakin nyeri) dan singkirkan tentakel yang terlihat masih menempel, saran Paul Auerbach, MD, dokter IGD di Stanford University Medical Center dan penulis buku Medicine for the Outdoors. Lalu basahi serbet atau secarik kain dengan cuka putih dan oleskan terus menerus sampai anak tidak lagi merasa nyeri. Para penjaga pantai seringkali membawa cuka. Namun jika tidak ada, suruh seseorang untuk mencarinya di tetangga, toko, atau restoran terdekat. Cuka akan mematikan sel sengat pada kebanyakan ubur-ubur, yang bisa membuat nyeri selama 30 menit atau lebih. Jika anak Anda menunjukkan gejala alergi (susah bernapas, napas berbunyi, atau gatal berbintik merah) carilah perawatan medis darurat segera.

Mata si kecil tercolok tongkat.

Respons yang salah: Membuka matanya untuk memeriksa apakah terjadi cedera.
Langkah cerdik: Tutupi area mata tersebut dengan kain kasa atau kain yang kering dan bersih, lalu pergilah ke IGD. Mencoba membuka matanya, menaruh es, atau menekan matanya bisa menambah masalah yang bisa mengakibatkan terjadinya hilang penglihatan, ujar Dr. Stack. Menutup mata si kecil akan membuatnya sulit untuk mengucek atau menyentuhnya, dan bila korneanya tergores, menjaga mata dalam keadaan tertutup akan mengurangi iritasi.

Mobil Anda tercebur ke sungai.

Respons yang salah: Menunggu sampai tekanan airnya merata ketika air sudah mencapai pintu, sebelum akhirnya Anda mencoba keluar.
Langkah cerdik: Setiap menit sangatlah berharga, jadi jangan menunggu, kata Pete Gannon, presiden dari Dive Rescue International, yang menyediakan pelatihan penyelamatan air. Begitu Anda menyentuh air, lepaskan sabuk pengaman dan coba untuk membuka pintu atau jendela. Bahkan jika mobil Anda memiliki power window atau kunci pintu otomatis, pencet tombolnya, karena mungkin masih akan terbuka untuk beberapa menit. Jika Anda tidak bisa membuka apapun, fokuskan untuk memecahkan jendela dengan memukulnya di bagian pojok. “Kebanyakan kaca jendela mobil sudah dipanaskan, sehingga jika Anda memukulnya di bagian pojok, kacanya akan pecah dalam kepingan kecil,” ujar Gannon. Gunakan sepatu yang keras, botol soda, tinju dengan kunci yang Anda genggam, atau lebih bagus lagi, simpanlah sebuah LifeHammer kecil (yang juga bisa memotong sabuk pengaman Anda) di laci dalam mobil. Memang benar bahwa membuka pintu akan lebih mudah jika tekanan air sudah merata, tapi saat itu dilakukan bisa saja sudah terlambat dan pintu tidak bisa dibuka.

Si kecil digigit ular yang mungkin beracun.

Respons yang salah: Menggunakan turniket (alat atau tali untuk mengikat daerah seputar gigitan) menghentikan pendarahan atau mencoba mengisap bisa ular dengan mulut.
Langkah cerdik: Panggil ambulans atau segera masuk ke mobil dan pergi ke IGD terdekat, dimana tersedia penawar bisa ular. Di perjalanan hubungi rumah sakit tersebut, karena beberapa rumah sakit perlu waktu menyiapkan penawar bisa tersebut. Kurangi gerakan pada bagian tubuh anak yang digigit (kalau bisa, gendonglah dia) dan jagalah agar posisinya lebih rendah dari jantung. “Saya sudah mengalami banyak kasus dimana cedera yang diakibatkan oleh turniket lebih parah daripada cedera karena gigitan ular,” kata Dr. Dart.

sumber: parentsindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar