Cara Bertanam Tomat (Lycopersicum esculentum)

Cara Bertanam Tomat (Lycopersicum esculentum) – Tanaman Solanaceae atau terung-terungan dicirikan dengan batang dan daunnya yang berbulu halus sampai kasar. Tanaman ini umumnya berdaun lebar yang terdapat pada tangkai bersama (majemuk). Daunnya ada yang bercagak menyirip, ada juga yang tidak. Bunga tanaman Solanaceae berbentuk bintang atau terompet. Benang sarinya saling berlekatan atau lepas yang berbentuk kotak panjang. Mahkota bunganya ada yang berwarna kuning, ungu, putih, atau putih keunguan. Bentuk buahnya bulat, seperti bola lampu, lonjong, atau panjang. Buah yang muda beracun mengandung akoloida. Tanaman ini berakar tunggang dengan banyak akar samping. Sayuran Solanaceae meliputi beberapa genus yang penting seperti tomat, kentang, terung, cabai, dan ranti (leunca), serta tekokak.

A. Mengenal Tomat

Tanaman umumnya berbentuk perdu, kecuali tomat liat yang batangnya panjang sekali sehingga bersifat menjalar dan berumur lebih dari setahun. Tanaman ini berakar tungganng dengan akar samping yang banyak dan dangkal. Batang tomat bersegi dan berbulu halus. Bunganya berbentuk terompet kecil dengan benang sari yang bersatu membentuk tabung. Warna bunga umumnya kuning. Buah tomat muda berwarna hijau dan tidak enak dimakan (langu). Setelah tua, tomat berwarna merah dan dagingnya lunak. Di dalam ruangan buah terdapat banyak biji.

Bentuk buahnya ada yang bulat, bulat pipih, dan ada pula yang seperti bola lampu. Buahnya berdaging, banyak mengadung air, dan tersusun dalam tandan. Daunnya bercelah dengan tulang daun menyirip dan tersusun dalam sebuah tangkai bersama.

Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat yang telah tua dan berwarna merah merupakan sumber vitamin A, Vitamin C, dan sedikit vitamin B. Kandungan vitamin A-nya lebih tinggi 2-3 kali lipat dari semangka.

B. Jenis Tomat

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill atau yang dahulu disebut Solanum lycopersicum L.) memiliki berbagai jenis (subspesies). Beberapa subspesies yang terkenal diantanya tomat apel, tomat poreslin, tomat sayur, tomat kentang, dan tomat keriting.
  • Tomat Apel (Solanum lycopersicum L pyriforme) berbuah dengan bentuk bulat, kuat (kompak), dan sedikit keras seperti buah apel.
  • Tomat poerselin atau tomat sayur (solanum lycopersium L commune) berbuah bulat pipih, lunak, bentuk tidak teratur, dan sedikit beralur-alur didekat tangkainya. Tomat jenis inilah yang banyak dijual dipasar.
  • Tomat kentang (solanum lycopersicum L. Grandifolium) berbuah bulat besar dan padat (kompak) seperti apel, hanya ukurannya lebih kecil dari tomat apel, sedangkan daunnya lebar.
  • Tomat keriting ( Solanum lycopersicum L validum) berbuah dengan bentuk agak lonjong dan keras. Daunnya rimbun keriting seperti terserang penyakit virus keriting dan berwarna hijau kelam.

Tomat pun terdiri dari berbagai varietas. Varietas tomat yang berbuah ialah moneymaker, maascross, xtace, bonset, dan monresist. Adapun varietas yang berbuah besar ialah geraldton smooth skin dan indian river. Varietas tomat tersebut hanya baik ditanam di dataran tinggi.

Selain jenis tomat tersebut, masih ada jenis tomat lainnya yang kurang disukai dalam pemasaran. Bentuk buahnya bulat kecil sebesar kelerng, yaitu tomat liar (Lycopersicum cerasiforme L. Hirsutum, dan lain-lain) dan tomat ranti (Lycopersicum pimpinellifolum). Akan tetapi, tomat ini agak ahan terhdapa hujan dan penyakit layu. Tomat ranti berwarna merah setelah matang. Sedangkan tomat liar berwarna hitam.

C. Bertanam Tomat

Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggu (pegunungan). Jenis tomat sayur lebih baik ditanam didataran rendah. Sementara tomat apel lebih baik ditanam didataran tinggi. Namun, ada varietas yang termasuk tipe tomat apel yang cocok ditanam didataran rendah dan tahan terhadap penyakit layu seperti VC, 11 (ratna), AV-33 (intan), berlian, mutiara, dan TW 375.

Tanaman tomat sangat peka terhdapa tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hera, terutama unsur nitrogen (zat lemas). Oleh karena itu penanaman tomat harus pada tanah gembur, sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajar keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini.

Tanaman tomat pun tidaka tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanama terbaik dua bulan sebelum musim hujan hingga akhir musim hujan. Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalamai kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya menurun. Di sawah atau tempat yang dapat diairi/digenang, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim kemarau.

1. Cara Tanam

  • Tomat dikembangbiakkan dengan bijinya. Sebelum ditanam, biji tomat disemai terlebih dahulu. Tanah untuk persemaian dicangkul dan diberi pupuk kandang yang telah jadi dan steril. Untuk melindungi semaian dibuatkan atap yang menghadap ke timur dan miring ke barat setinggi satu meter. Atap ini berguna untuk menjaga kelembapan, memperoleh suhu yang tetap, dan mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk.
  • Biji tomat ditaburkan berbarisdengan jarak anatar baris 5 cm. penaburan dilakukan dengan hati-hati dan tipis-tipis di atas tanah persemaian. Untuk lahan seluas 1 ha diperlukan sebanyak 300-400 g biji tomat. Menurut teori, penanaman 1 ha lahan hanya diperlukan 150 g biji berdaya kecambah 75%.
  • Biji tomat akan tumbuh setelah 5-7 hari disemaikan. Setelah berumur dua minggu, bibit dipindahkan ke dalam kantong plastik atau lumbung (pot) daun pisang.
  • Lahan yang akan digunakan dicangkul sedalam 40 cm dan dibuat bedengan dengan lebar 1,40 – 1,60 m. Di atas bedengan dibuat lubang dengan jarak 50-60 cm. jarak antarbaris lubang 70-80 cm sehingga tiap bedengan terdiri dari dua baris lubang. Tiap-tiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 0,5-1 kg atau 20 ton/ha. Pada lahan tersebut juga dibuatkan saluran pembuangan air (parit) antar bendengan dengan lebar 20 cm. parit ini sangat penting untuk drainase dan mencegah serangan penyakit layu.
  • Setelah berumur satu bulan kira-kira berdaun empat helai, bibit tomat dipindahkan ke lubang-lubang yang telah tersedia di kebun. Setiap lubang ditanami satu batang tanaman yang sehat, kuat, dan subur. Jika diperlukan, tanaman ditutpi dengan dedaunan atau pelepah pisang. Tutup ini untuk mencegah serangan penyakit layu.
  • Tanaman tomat yang telah berumur 1,5 t\bulan b\diberi pupuk buatan berupa campuran urea, TSP, dan KCI dengan perbandingan 2:3:1 sebayak 12 g tiap tanaman. Pupuk ini diletakkan dalam alur yang melingkari batang tanaman, kurang lebih 5 cm dari batang tanaman. Alur selanjutnya ditutup dengan tanah. Pemberian pupuk buatan ini diulangi sekali lagi setalah 2-3 minggu kemudian. Dengan demikian, untuk tiap hektar tanaman dibutuhkan 200 kg urea, 300 kg tsp, dan 100 kg KCI. Pafa tanah tandus, pupuk urea diberikan sampai 300 kg per ha. Pemberian pupuk buatan sebaiknya bersamaan waktunya dengan pendangiran tanah.
  • Saat umur tanaman tomat 1,5 bulan cabang samping dipangkas hingga tersisa 1-2 cabang utama tiap tanaman. Tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan berbunga sedikit (tunas liar) harus dibuang. Tunas-tunas tersebut dapat mengurangi hasil buah.

2. Pemeliharaan Tanaman

  • Tanaman tomat perlu pemeliharaan khusus (intensif), terutama dalam pengendalian serangan hama dan penyakit. Walaupun demikian, banyak orang menanam tomat secara komersial karena memberikan keuntungan yang layak. Adapun cara memelihara tomat ialah dengan mebersihkan rumput atau gulma, mengatur ketersediaan air, memasang ajir dari bambu serta memberantas hama dan penyakit yang menyerang.
  • Untuk pemberantasan hama dan penyakit sebaiknya terlebih dahulu mengenali jenis hama dan penyakitnya.
  • Jenis hama tomat ialat ulat penggerek buah ( heliothis sp.) dan ulat tanah (Agrotis sp.). ulat tanah ini dapat mematahkan tanaman muda. Ulat tanah dapat diberantas dengan disemprotkan Rhocap 10 G 0,1 % di sekitar tanaman, sedangkan ulat penggerek buah dengan decis 2,5 EC 0,2%.
  • Hama lainnya yang dapat merusak tanaman tomat ialah caing. Cacing yang berbahaya ialah nematoda bintil akar (Meloidogyne sp.). Nematoda ini hanya timbul pada tanah-tanah yang terlalu asam (pH 4-5). Hama ini menyebabkan akar-akar tomat berbintil, tanaman lemah, dan produksi menurun.
  • Selain hama, ada bahaya lain yang dapat merusak tanaman tomat yaitu penyakit. Berbagai jenis penyakit berbahaya bagi tanaman tomat adalah cendawan, bakteri, dan virus.
  • Penyakit yang disebabkan oleh cendawan adalah penyakit damping off, busuk daun, dan layu. Cendawan rhizoctonia sp. Dan pythium sp. Dapat menimbulkan penyakit damping off. Penyakit ini sering mengancam tanaman persemaian. Serangan penyakit ini dapat dicegah dengan penyemprotanDithane M-45 0,2% sebelum penyakit muncul.
  • Cendawan Phytophthora infestans dapat menyebabkan penyakit busuk atau daun cacar. Daun dan buah dari tanaman terserang penyakit ini bernoda hitam seperti cacar, tidak teratur, dan akhirnya menjadi kering dan busuk. Penyakit ini dapat diberantas dengan Benlate 0,1-0,3%, Antracol, atau Dithane M-45 0,2%. Jika pemberantasan terlambat, penyakit ini dapat menggagalkan panen.
  • Adapun jenis cendawan Fusarium oxysporum dapat menyebabkan penyakit layu atau lanas. Serangan penyakit ini terjadi pada akar sehingga sulit diberantas. Selain itu, penyakit dapat meyebar melalui tanah, air, dan bibit. Penyakit layu ini pun dapat disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Pengobatannya sampai saat ini belum ditemukan.
  • Jenis penyakit lainnya yang menyerang tomat dapat pula disebabkan oleh virus. Jenis virusnya  berupa virus keriting dan Tobacco Mosaik Virus ( TMV) atau blorok yang sampai kini belum dapat diberantas. Penyakit ini disebarkan oleh serangga vektor berupa kutu daun Myzus persiae.
  • Jenis penyakit yang disebutkan diatas bersifat cepat menjalar/menyebar. Timbulnya penyakit damping off dan penyakit layu terjadi akibat penggunaan pupuk kandang yang belum jadi. Penyebaran penyakit dapat di cegah dengan cara tanaman  yang terang penyakit segera dicabut san dibakar. Pencegahan lainnya ialah diadakan rotas tanaman, dijaga kebersihan tanaman, dan digunakan varietas tahan penyakit layu misalnya varietas ratna dan intan. Selain itu, dapat digunakan pula bibit tomat sambungan (enten). Bibit tomat tersebut di sambung di atas batang tekokak atau terung gelatik untuk mencegah serangan penyakit melalui akar (seperti penyakit layu cendawan dan layu bakteri). Alasan penyambungan ini karena tekokak dan terung gelatik tahan terhdap penyakit tersbut.

3. Pemanenan

Buah pertama sudah bisa dipungut setekah tanaman berumur dua bulan tanam. Bila buah dipungut terlambat, yaitu terlalu masak atau tua maka banyak buah yang jatuh dan mudah rusak selama dalam pengangkutan.

Tanaman yang unggul dan sehat dapat menghasilkan 10-25 ton buah tomat/ha. Produksi tomat di Indonesia sekitar 25.000 ton dengan luas berkisar 4.000 ha. Hasil produksi tomat telah diperdagangkan secara luas. Tomat dalam negeri (Sumatera Utara dan Jawa Barat) telah masuk pasar luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Tomat tipe apel dan gondol (roma) adalah jenis tomat yang disenangi konsumen luar negeri.

D. Manfaat Tomat

Buah tomat baik bagi penderita penyakit wasir (haemorrhoid). Rujak tomat, air tomat dan gula, dapat diberikan pada anak-anak, bayi, dan orang-orang yang barus  menderita sakit. Namun, tomat tidak dianjurkan bagi orang yang sering menderita sakit perut. Selain itu, air tomat dapat melicinkan kulit, terutama muka, sehingga baik untuk perawatan kecantikan.

Buah tomat dapat digunakan sebagai bumbu sayur, saus tomat, jus, dan dodol. Selain dapat dimakan mentah, tomat dapat digunakan sebagai lalap dalam nasi goreng dan bakmi.

Sumber:  Penebar Swadaya – Drs H Hendro sunarjono 2009

2 komentar: