Homeschooling's Frequently Ask Questions (Pertanyaan-pertanyaan yang Sering Diajukan Orangtua tentang Homeschooling)

Oleh: AYAH EDY

Kami melihat banyak pertanyaan yang sama, yang berulang-ulang ditanyakan tentang homeschooling. Nah izinkan saya menjelaskan berdasarkan keterbatasan pengalaman kami:

1. Homeschooling itu kan mahal dan hanya untuk orang-orang kaya?
Homeschooling itu seperti kita makan, kita bisa masak yang enak dengan biaya yang sangat murah tapi juga bisa dengan biaya yang disesuaikan dengan kantong kita masing-masing. Kuncinya adalah bukan pada bahan apa yang diolah melainkan pada kemampuan mengolah bahan-bahan tersebut. Sepeti kebanyakan ibu kita dulu di kampung, meskipun bahannya diperoleh hanya dari kebun sekitar yang murah-murah saja, tapi rasanya wow luar biasa!! Itulah homeschooling. Jadi kuncinya belajarlah mengolah apa yang ada di sekitar kita sebagai bahan pembelajaran bagi anak kita. Itulah yang dulu dilakukan oleh ibunda Nancy Alliot untuk anaknya Thomas Edison.

2. Homeschooling itukan untuk anak bermasalah?
Sejarah homeschooling di Inggris dan Eropa dulu bukan karena anak-anaknya bermasalah tapi karena sistem sekolahnya yang lebih banyak membuat anak jadi bermasalah. Jadi dulu pertama kali ada homeschooling di Inggris dan Eropa itu adalah untuk menyelamatkan anak masing-masing dari sistem pendidikan yang di anggap bermasalah kala itu oleh para orangtua yang peduli anak dan pendidikan. Di Indonesia pun awalnya seperti itu. Itulah mengapa orang yang pertama-tama memulai HS secara terbuka adalah Kak Seto, dan terus di ikuti oleh para intelektual pendidikan lainnya seperti bu Ratna Megawangi istri Menag BUMN, Bunda Elly Risman dan bunda-bunda lainya yang peduli anak.

3. Siapa yang mengajar?
Karena namanya homeschooling tentu saja yang utama sebagai pengajar adalah kedua orangtuanya. Jika orang tuanya bekerja, bisa jadi salah satu orang tuanya. Bila orang tuanya dua-duanya bekerja, maka di inisiatifkan oleh Kak Seto untuk bisa datang ke komunitas homeschooling dengan tempat yang ditentukan dan belajar bersama pengajar yang ada disana. Tentu saja jika kita sendiri tidak menjadi pengajarnya maka ada biaya tambahan, wajar bukan?

4. Tapi sayakan orang bodoh, mana mungkin bisa mendidik anak?
Orang tua Thomas Edison juga bukan orang pintar dan ahli pendidikan. Zaman itu juga belum ada internet, tapi mampu melahirkan seorang ilmuan dunia. Padahal menurut cerita, orang tuanya single parent pula. Apa yang dilakukan oleh ibunya adalah meminta anaknya bertanya tentang apa saja yang ingin diketahuinya dan ibunya berusaha mengajak Thomas Edison mencari buku-buku yang bisa menjelaskannya, orang-orang yang bisa mengajarinya, dst. Dan akhirnya Thomas pun belajar sendiri tentang apa yang ingin di pelajarinya. Hingga akhirnya suatu ketika tidak ada lagi orang yang mampu menjawab pertanyaan Thomas tentang dunia ilmu pengetahuan yang sedang digelutinya. Lalu apa kata ibunya: Thomas jika tak satupun orang bisa menjawab pertanyaanmu, itu artinya Tuhan meminta kamulah yang menemukan jawabannya bagi orang lain. Karena kalimat itulah, akhirnya Thomas Edison menjadi Ilmuan dengan 1000 temuan lebih yang dipatenkan atas namanya. Ingat kata kuncinya adalah belajar dimana saja, melalui apa saja dan pada siapa saja. Anak itu sudah memiliki potensi pintar sejak lahir sepanjang dia masih punya rasa ingin tahu dan sering bertanya. Maka kita harus siap memfasilitasi mereka dengan media belajar apa saja, siapa saja dan dimana saja yang kita bisa dapatkan.

5. Dimana letak HOME SCHOOLING ayah Edy ?
Homeschooling itu adalah belajar di rumah, di lingkungan rumah, di alam dan dimana saja. Jadi jika ditanya dimana letaknya, ya yang pertama di rumah Ayah Edy, kedua di lingkungan rumah Ayah Edy, ketiga dimana saja di alam semesta ini. Ketika Ayah Edy pergi bersama anak-anaknya maka di situlah kelas dan tempat belajarnya dengan Ayah Edy sebagai tutor/mentor pendamping anak-anaknya belajar tentang kehidupan dan ilmu pengetahuan nyata.

6. Di tempat kami tinggal tidak ada home schooling?
Pasti ada, karena Homeschooling itu terletak dirumah yang kita tinggali tersebut :-) .Silahkan cari via Google tentang info homeschooling terdekat dengan tempat/lokasi kita tinggal atau segera bergabung di FB Rumah Inspirasi untuk mendapatkan info lebih jelas lagi tentang Homeschooling di Indonesia. Jadi ingat bahwa HOMESCHOOLING BUKANLAH SEBUAH GEDUNG YANG DIBERI TULISAN BESAR-BESAR "HOMESCHOOLING" (seperti sekolah). Homeschooling itu adanya di rumah kita sendiri.

7. Kurikulumnya bagaimana?
Ada jenis homeschooling yang mengadopsi kurikulum sekolah hanya dipelajari di rumah. Tapi kurikulum homeschooling kami cuma 2 macam. Yang pertama adalah membangun prilaku moral anak yang baik dengan menjadikan orang tua sebagai contoh langsung yang ditiru oleh anak. Dan yang kedua adalah menemukan minat dan bakat anak kemudian mencarikan kursus dan sekolah yang bisa mengembangkan minat dan bakat tersebut. Sisanya bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar untuk mempersiapkan anak ikut ujian penyetaraan agar bisa mendapat ijazah untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

8. Ijazahnya bagaimana? Apa bisa dapat ijazah?
Ijazah resmi dari Departemen Pendidikan sama seperti izajah anak bersekolah formal, dan bisa digunakan untuk melanjutkan perguruan tinggi, dengan cara mengikuti ujian penyetaraan pada institusi yang ditunjuk (lebih lengkap silahkan bergabung di FB Rumah Inspirasi)

9. Pergaulannya bagaimana? Nanti bisa-bisa jadi orang yang tidak pandai bergaul?

Kemampuan bergaul anak itu bukan ditentukan oleh apakah ia Homeschooling atau sekolah formal, melainkan dari bawaan lahir anak. Ada anak yang bawaan lahirnya memang pandai bergaul dan ada yang lebih suka diam menyendiri di rumah atau di kamar. Cobalah perhatikan pasangan kita atau salah satu keluarga kita, yang kebetulan kurang pandai/kurang suka bergaul. Apakah ia dulu sekolahnya Homeschooling? Anak yang bawaan lahirnya pandai bergaul memang oleh Tuhan dipersiapkan untuk profesi yang berhubungan dengan manusia dan sebaliknya anak yang tidak pandai bergaul biasanya memiliki kelebihan di bidang sains atau seni dan disiapkan oleh Tuhan untuk berprofesi di dalam ruangan tertentu untuk menghasilkan karya seni dan temuan-temuan sains.

10. Bagaimana kita ingin mendaftar Homeschooling dan umur berapa bisa dimulainya? 
(selengkapnya bisa ibu baca pada buku Apa itu home schooling, yang bisa di beli via fb. Rumah Inspirasi). Mulai dari balita hingga SMA, bahkan sekarang di Eropa sudah ada Homeschooling University.

11. Adakah anak yang home schooling yang hidupnya berhasil?
Yang paling utama adalah Nabi Besar Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang homeschooling melalui kakeknya kemudian dilanjutkan oleh pamannya sebagai tutor pendamping. Hanya saja zaman itu belum dikenal istilah homeschooling. Yang lainnya, Leonardo Da Vinci jenius di segala bidang, Thomas Edison, jenius di bidak Elektrika Mekanika, KH Hasyim Ashari, KH Wachid Hasyim, Buya Hamka (tertulis di buku Homeschooling Kak Seto). Dan ada salah satu professor termuda di sekolah paling bergensi MIT di AS, Erik Demaine, juga Homeschooling.

12. Jika saya tertarik kemana saya harus belajar?
Nah ini saya suka, orang tua yang siap untuk menjadi pembelajar. Sekarang sangat mudah sekali, silahkan cari komunitas2 home schooling di seluruh dunia via google, atau jika ingin yang gampang silahkan bergabung di FB Rumah Inspirasi.

13. Apakah Universitas di Luar Negeri mengenal juga yang namanya HOMESCHOOLING?
Pertanyaan yang bagus sekali, bahkan jika ibu/bapak mau anak kita bisa bergabung secara on-line dengan Homeschooling yang di selenggarakan oleh Harvard University, Sekolah jarak jauh, overseas learning by home schooling. Itu info yang saya dapat dari klien-klien anak bimbingan saya yang ingin lebih mudah untuk bisa masuk ke Universitas Harvard di AS. Ada satu lagi anak bimbingan kami yang ingin bersekolah Psikology Forensik di Denver, juga mengambil Homeschooling di Primagama (Homeschooling plus Bimbel).

14. Kalo Universitas lokal bagaimana?
Salah satu putera dari ibu Herawati, Karima Edukasi, adalah anak homeschooling yang di terima di Universitas Padjajaran, dan sekarang kuliah disana. Dan saya yakin masih banyak anak-anak lainnya.

15. Apakah ada juga yang dapat beasiswa International?
Oh tentu saja ada karena HS itu di akui secara Internasional. Jadi jika anak kita bisa lulus ujian saringan penerima beasiswa dari universitas lokal dan International akan bisa mendapatkan beasiswa. Salah satu contoh yang tercatat tergabung di fb kita adalah anaknya Pak Suprajaka yang sempat mendapat beasiswa di salah satu perguruan tinggi di Australia.

16. Apa nanti gak kesepian karena Homescholing sering dirumah?
Jangan bayangkan bahwa anak yang Homeschooling itu setiap harinya di rumah, justru mereka sering pergi-pergi berkunjung ke tempat-tempat pembelajaran sesuai dengan bidang minat ketertarikan masing-masiang, seperti ke museum, pusat-pusat seni, pusat-pusat teknologi, pameran-pameran dsb. Jadi HOMESCHOOLING ITU TIDAK SAMA DENGAN HOME ALONE.

17. Kenapa kok kebanyakan Artist?
Mungkin karena artist itu dikenal masyarakat jadi langsung mendapat sorotan media. Tapi jika disensus, jumlah artis justru kalah jauh dengan para orang tua bukan artis yang menghomeschoolingkan anaknya. Bahkan Salatiga pernah menjadi pusat pertemuan komunitas Homeschooling seluruh Indonesia.

18. Katanya yang Homeschooling itu untuk anal-anak yang bermasalah prilakunya di sekolah?
Ada satu klien dari Bandung sebut saja Andi, prilakunya sangat bermasalah di sekolahnya, sudah minuman keras, merokok dsb. Kemudian konsultasi pada kami dan kami membantu anaknya untuk keluar dari stress sekolah, dengan MEMETAKAN POTENSI UNGGULNYA, dan Alhamdullilah ketemu. Lalu ibunya berhenti bekerja dan membantu anaknya untuk fokus pada potensi unggulnya dan memperbaiki prilaku anaknya di rumah. Dua tahun kemudian datang lagi konsultasi kedua bersama kami dan orangtuanya menangis karena anaknya kini sudah berubah total prilakunya, menjadi lebih baik, meninggalkan semua kebiasaan lamanya saat bersekolah dulu.

19. Kenapa Ayah Edi menghomeschoolingkan anaknya? Padahal katanya ayah juga memiliki sekolah dan bahkan di beberapa tempat?
Sekolah yang baik akan sama baiknya dengan Homeschooling. Bahkan kalau boleh saya mengatakan bahwa Homeschooling itu sebenarnya terjadi karena orangtua tidak lagi percaya pada sistem pendidikan yang ada (sebagaimana yang terjadi di Inggris dan negara Eropa pada tahun 1990an). Jadi jika di tempat kita tinggal belum ada sekolahnya baik yang ramah anak dan mengedepankan akhlak etika perilaku moral, maka Homeschooling bisa dijadikan jalan keluar.
Nah, sekolah yang baik mungkin sering kali tidak terjangkau oleh kita karena jaraknya yang terlalu jauh dari tempat kita tinggal atau biayanya yang tidak pas dengan penghasilan kita. Jadi saya ingin memberikan contoh bahwa kita boleh memilih MENYEKOLAHKAN ANAK DI TEMPAT YANG BAIK SEPERTI SEKOLAH PERCONTOHAN KAMI atau jika tidak bisa, ya jangan mengeluh terus, Homeschoolingkan saja seperti yang kami contohkan langsung dengan anak-anak kami.

20. Apa pandangan agama tentang Homeschooling?
Jika ingin jawaban singkat; lihatlah para Nabi, semuanya dididik langsung oleh orang tuanya, atau kakeknya atau pamannya. Dan hasilnya Para Nabi melahirkan nabi-nabi berikutnya. Jika ingin jawaban lebih panjang begini, Ada perintah Tuhan pada setiap orang tua, “Selamatkanlah diri dan keluargamu dari api neraka”.Jadi sesungguhnya yang diberi amamanah mendidik itu adalah setiap kepala keluarga dan bukan lembaga lainnya. Anak itu amanah Tuhan pada setiap orang tua jadi yang akan dimintai pertanggung jawaban adalah setiap orang tua dan bukan guru atau sekolahnya.

Tujuan utama didirikan sekolah pada awalnya adalah untuk MENGAWAL orang tua yang mungkin kurang mampu mendidik anak untuk bisa bersama-sama dengan para guru mendidik anak untuk bisa menghasilkan generasi yang baik, berakhlak, bermoral dan cerdas. Sekolah semestinya adalah Agent of Change yang memaksa orang tua yang kurang baik mendidik anak untuk menjadi baik; kalau tidak, pada siapa lagi anak-anak yang memiliki orang tua tidak baik bisa meminta pertolongan. Idealnya adalah sekolah dan rumah bekerjasama, tapi zaman sekarang kita dihadapkan pada masalah simalakama, terkadang guru sekolahnya yang tidak baik, tapi juga sering kali pola asuh orang tuanya yang tidak baik.

Oleh karena itu kami menggagas dan mendirikan sekolah yang mewajibkan orangtua bekerjasama dengan guru untuk menyelesaikan masalah prilaku buruk anak sampai tuntas selama 3-6 bulan sebelum memulai pembelajaran. Orang tua kami minta menandatangani kesepakantan kerjasama dan jika melanggar kami minta untuk mengundurkan diri dari sekolah kami. Tapi kami juga berkomitmen untuk menjadikan guru kami baik dan teladan terlebih dahulu sebelum memaksa orang tua belajar menjadi orang tua yang lebih baik bagi anaknya. Nah tapi kan tidak semua sekolah mau dan bisa melakukan ini, jadi akhirnya pilihan kedua kami menggagas Homeschooling dan memberikan contoh dengan menghomeschoolingkan anak-anak kami.

Semoga penjelasan ini bisa membantu kita semua dan memberikan jalan keluar bagi permasalah pendidikan yang ada di negeri kita. Selamat beraktifitas, dan salam syukur penuh berkah.

-ayah edy- www.ayahkita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar