Cara Cerdas Mengajarkan Anak Berpuasa

Bulan Ramadan adalah bulan yang sempurna untuk mengajarkan anak berbagai aspek kebaikan. Meski begitu, mengajarkan hal yang baik pada anak tentu tak akan mudah.Terutama mengajari mereka berpuasa. Anak-anak memerlukan waktu untuk berlatih berpuasa dengan baik.

Hal pertama yang perlu diketahui oleh orangtua bahwa berpuasa bisa memberi dampak positif bagi perkembangan fisik dan mental anak. Beberapa pakar meyakini bahwa puasa meningkatkan hormon pertumbuhan anak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Secara psikologis anak yang berpuasa memiliki pola hidup lebih disiplin, sabar, mau berbagi dan mengendalikan diri.

Sejatinya, puasa bukanlah kewajiban yang harus dilakukan anak-anak, mengingat mereka belum memasuki fase baligh (usia pubertas). Namun mendidiknya untuk belajar berpuasa sejak dini bisa menjadi sebuah rencana dan merupakan kewajiban bagi orang tua.

Meski ngajarin anak itu gampang-gampang susah, tapi tidak perlu panik ataupun kikuk, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukukan orang tua untuk melatih anak-anaknya berpuasa. Berikut kita simak tips-tipsnya:

1. Ajarkan pada sang anak apa makna dari puasa itu? Kenapa berpuasa di bulan ramadhan itu penting? Apa manfaatnya?
Dengan mengajarkan konsep dasar dari berpuasa kita dapat memicu semangat sang anak untuk menjalankan ibadahnya di bulan ramadhan.Tentu peran orang tua sangat penting disini. Sebab, ketika si anak menyadari akan pentingnya berpuasa maka si anak akan dengan senang menjalankan ibadah puasa tanpa adanya paksaan dari orang tua.

2. Beri Suntikan Semangat
"Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan bersikap lemah!" [Al-Hadits]
Berikan suntikan semangat setiap harinya agar sang anak sanggup melanjutkan puasanya dalam satu bulan penuh. Terkadang rasa jenuh dapat meruntuhkan semangat berpuasa. Oleh karena itu, ajak sang anak dalam kegiatan-kegiatan yang positif. Intinya jangan buat sang anak hanya duduk terdiam menunggu datangnya adzan maghrib.

3. Puasa Setengah Hari
Melatih anak puasa itu baiknya fokus pada proses bukan fokus pada hasil yang harus dicapai anak. Bagi sang anak, memang tidak mudah menjalankan puasa untuk pertama kalinya. Maka dari itu ajarkan sang anak untuk puasa secara bertahap. Misalnya puasa setengah hari, yakni membiarkan sang anak untuk berbuka puasa pada tengah hari atau jam 12 siang, setelah itu lanjutkan kembali puasa hingga maghrib. Dengan begitu kita telah mengajarkan sang anak untuk beradaptasi dalam masa orientasi pertama puasanya. Ala bisa karena biasa, lama kelamaan sang anak pun akan sanggup menjalankan puasa dari adzan subuh sampai adzan maghrib.

4. Berikan Hadiah
Apresiasikanlah setiap apa yang telah dicapainya, agar tumbuh dalam dirinya sikap menghargai. Untuk memberikan motivasi kepada sang anak, para orang tua sah-sah saja memberikan hadiah apabila sang anak dapat menjalani puasa sesuai dengan kesepakatan. Ini adalah cara cerdas mengajarkan anak berpuasa, sedini mungkin pendidikan berpuasa harus diterapkan. Dan memberikan hadiah kepada sang anak adalah bentuk apresiasi atas prestasi yang telah dicapai.

5. Sahur yang Bergizi
Anda harus memastikan anak, makan yang cukup saat sahur. Menu makanan sahur dibuat sesuai dengan kesukaan anak, tentunya dengan mengutamakan kandungan gizi, karbohidrat dan nutrisi yang cukup. Ini untuk merangsang anak agar mau makan sahur. Istri anda juga bisa menyiapkan menu favorit anak untuk sahur atau bebuka puasa. Sebelumnya, anda bisa bertanya pada anak ingin sahur dan berbuka dengan makanan apa. Dengan begitu, si anak akan lebih termotivasi lagi untuk berpuasa.

6. Jauhkan Godaan
Jauhkan makanan-makanan yang bisa menggodanya, seperti cokelat atau es krim. Sembunyikan dulu makanan tersebut darinya. Usahakan juga agar anak tetap 'sibuk' selama puasa agar dia tidak terlalu ingat akan rasa lapar dan hausnya. Misalnya saja Anda bisa mengajak anak untuk membaca buku bersama, menggambar, bermain, dan aneka kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak. Utamanya kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan pengamalan keislaman anak-anak.

7. Bersikap Sabar Dihadapannya
Semua orang mampu berpuasa untuk menahan lapar. Tapi tidak semua orang mampu menahan kesabaran. Tanpa kesabaran yang kuat, keistiqomahan tidak akan pernah ada dalam hal apapun. Sangat penting untuk anda dan anggota keluarga lainnya tidak menunjukkan rasa lapar dan haus saat berpuasa di depan anak-anak. Tunjukkan pada anak kalau puasa itu harus dijalani dengan kesabaran dan tak boleh mengeluh.

8. Jangan Memarahinya
Jika anak tidak kuat berpuasa atau berbohong, maka sebaiknya jangan langsung dimarahi. Jika anda mau mencermati dengan lebih bijaksana, sebenarnya anda tidak pantas marah untuk hal-hal tersebut. Dan meskipun anda mengatakan hal yang benar, jika anda mengatakannya sambil marah, apa gunanya? Anak berbohong biasanya dikarenakan dirinya tak mau mengecewakan orangtuanya. Alangkah baiknya anda menasihatinya secara baik-baik saja.

9. Berikan Contoh Yang Baik
Berikanlah anak contoh yang baik saat berpuasa. Ajaklah anak-anak untuk ikut ke masjid menunaikan shalat lima waktu dan tarawih. Sesekali tinggallah di masjid (i'tikaf) untuk membaca al-Quran, mendengarkan pengajian, membaca buku, atau sekadar duduk-duduk beristirahat sambil bercengkerama dengan anak. Janganlah saat berpuasa anda menunujukkan sikap yang buruk, contoh marah-marah dan hal semacam itu. Maka anak akan melihat hikmah puasa lebih dari menahan lapar.

sumber: kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar