Aneka Kegiatan Belajar Usia Balita (0 - 2 tahun)

Program Kegiatan Rutin Umum:
1. Selalu tatap si kecil dengan pandangan sayang dan penuh cinta.
2. Banyaklah berbicara dengan si kecil, walaupun ia belum bisa (tgt usia anak) memberikan balasan dengan kata-kata.
3. Belai anak dengan sayang.
4. Berikan makanan bergizi, Asi eksklusif dengan sepenuh hati (tidak dengan disambi pekerjaan lain).
5. Pada saat melakukan kegiatan bersama anak (misal: makan, mandi, bermain dll), selalu libatkan perasaan anda dgn hati senang.
6. Manfaatkan selalu saat saat anak sedang berminat untuk bermain dan mempelajari sesuatu.
7. Rangsanglah anak untuk belajar mengucapkan kata sebanyak banyaknya. Mulailah dengan kata kata yang sedang menjadi tema dalam program ini. Misal: Air, Udara, Angin, Minum, Haus, dsb.
8. Ajaklah anak berjalan jalan keluar (walau sebentar) , sesering mungkin.
9. Perkenalkan dengan benda benda yang dilihat, sebanyak mungkin.
10. Berikan anak rangsangan melalui perabaan, penciuman,penglihatan, pendengaran dari benda benda yang ditemui, baik di rumah maupun diluar rumah.
11. Perhatikan jam tidur anak. Pastikan anak memperoleh istirahat yang cukup dan nyenyak. Jangan biarkan anak begadang mis karena menunggu abinya.
12. Bacakan buku buku anak sesering mungkin, dengan tetap memperhatikan minat anak.
13. Untuk anak dibawah 1,6 tahun rangsanglah untuk mulai mengucapkan kata kata. Banyak-banyaklah berbicara pada anak. Gunakan nada yang lambat dan ucapkan dengan suara yang jelas dan benar. Untuk anak usia 1,6 tahun keatas, perkayalah kosakata anak dengan banyak berbicara dan bercerita.
14. Latihlah fisik anak agar tumbuh kuat , segar dan sehat. Bila cuaca memungkinkan, sesering mungkin ajaklah anak bermain diluar dan menggunakan fisik misalnya berlari lari dikebun, main panjat panjat, perosotan, dsb. Bila udara terlalu dingin, ajaklah anak melakukan kegiatan dirumah yang bisa melatih fisik. Misalnya main panjat panjat (bila memungkinkan sediakan fasilitas ini) atau berlompat lompat di matras atau kasur tebal.

Aspek yg ingin dicapai:
1. Menjalin hubungan ibu-anak yang lekat.
2. Menanamkan rasa cinta, sayang, rasa percaya dan aman pada anak.
3. Merangsang pertumbuhan anggota tubuh si kecil
4. Merangsang anak untuk belajar berbicara.
5. Anak mendapatkan input sebanyak banyaknya pada saat kondisi yang tepat (anak sedang senang dan badannya nyaman).
6. Anak dapat mempelajari kebiasaan kebiasaan rutin (mis: mandi, makan, dll) dengan perasaan senang.
7. Anak mendapatkan input sebanyak mungkin tentang nama nama benda yang ditemui.
8. Anak dapat bereksplorasi dan mengembangkan rasa ingin tahunya.
9. Merangsang agar tubuh anak mendapatkan kesempatan istirahat yang cukup, agar tubuh dapat bertumbuh kembang dengan baik.
10. Anak tertarik dengan buku dan dapat memperoleh berbagai input dari kegiatan membacakan buku tsb.
11. Merangsang kemajuan anak dalam kemampuan berkomunikasi.
12. Melatih fisik anak agar tumbuh sehat, segar dan kuat.

Tema: Air dan Udara

Saat Mandi
1. Katakan pada anak bahwa ini adalah air. Misalnya: ”Mandi yuk sayang.. pakai air ya..”
2. Saat air diguyurkan ke badan, beritahukan bahwa ibu sedang mengguyur sesuatu yang disebut air. Misalnya: “Ini lho sayang yang namanya air.. byuur.. segar, kan...”
3. Untuk anak usia 1-2 tahun, biarkan anak bermain-main air dengan menggunakan barang-barang/mainan yang mengapung.


Permainan si angin
1. Ajaklah anak untuk bermain dengan ‘si angin’. Misalnya: ”Dedek mau main angin nggak sama ummi...?”
2. Tiupkan angin lembut ke mukanya. Misalnya: ”Nah ..ini namanya angin sepoi..”
3. Ulangi beberapa kali ke anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, kaki.
4. Anak usia 1-2 tahun, bisa diajak untuk menirukan bermain tiupan angin ini. Biarkan anak yang meniupkan angin tersebut ke wajah, tangan, tubuh anda.

Pengalaman luar
1. Ajaklah anak ke kebun (bila cuaca memungkinkan dan usia anak tidak terlalu kecil)
2. Bila angin bertiup, katakan pada si kecil bahwa itu adalah hembusan angin.
3. Ulangi mengatakannya dalam bentuk kalimat yang berbeda-beda (supaya anak tidak bosan) tiap kali angin bertiup. Misalnya: ”Wah..seger ya nak anginnya..”, “Ini namanya angin..ciptaan Allah..”
5. Anak usia 1-2 tahun, bisa diajak untuk berlatih mengucapkan kata ‘ANGIN’.

Permainan ciuman air
1. Bermain dengan si kecil dalam suasana menyenangkan.
2. Basahi wajah anda (jangan terlalu basah kuyup)
3. Lalu ciumlah anak anda sambil mengatakan misalnya:
- ”Mmmmuah..ummi cium nih pakai air..”
- “Jadi basah deh dedek...”
- “Ini namanya AIR, bisa BASAH kalo kena air...”
4. Beri penekanan pada kata kata yg berhuruf besar.
5. Anak usia 1-2 tahun bias diajak untuk berlatih mengucapkan kata ‘ANGIN’.

Permaianan kipas
1. Siapkan kipas kertas berwarna atau kertas karton berwarna mencolok.
2 Saat anak sedang santai dan ingin bermain, ajaklah permainan ini.
3. Kipaskan kipas/kertas ke arah anak.
4. Pertama tama lakukan dengan lembut. Katakan “Ini namanya angin saying...” ”Anginnya pelan ya...”
5. Lalu kipaskan dengan sedikit kencang. Katakan “Nah kalo ini angin juga, tapi kencang...”
6. Anak usia 1-2 tahun bisa melakukan sendiri eksperimen sederhana ini. Dan jelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak.

Tema: Alam Sekitar

Benda Angkasa
1. Siapkan karton atau kotak susu yg sudah dibuka.
2. Siapkan selotip ,gunting, sedotan 3 btg dan krayon/pensil warna.
3. Gunting karton/kotak susu berbentuk lingkaran besar (ukuran bisa dikira-kira), lingkaran sedang dan lingkaran kecil.
4. Ajaklah anak untukmewarnai potongan karton tsb.
5. Lingkaran besar berwarna kuning/orange. Lingkarang sedang berwarna biru. Dan yg kecil biarkan berwarna putih.
6. Tempelkan masing masing (dengan selaotip) pada sedotan.
7. Tuliskan “MATAHARI”, “BUMI” dan “BULAN”, pada lingkaran besar,sedang dan kecil tsb.
8. Kenalkan pada anak nama nama tersebut. Dan jelaskan bahwa benda benda tsb ada di atas langit. Dan semua itu adalah ciptaan Allah.
9. Ajaklah anak untuk berlatih mengucapkannya.

Bermain Putaran
1. Pergunakan alatperaga yg sudah dibuat sebelum ini.
2. Berikan pada anak 1 atau 2. Biarkan anak yang memilih sendiri. Tanyakan :” Ade mau pilihyang mana? Yang “MATAHARI” (sambil tunjukkan alat peraganya)? Yang “BUMI” atau yang “BULAN”?.
3. Setelah anak memilih, peganglah oleh ibu sisanya.
4. Beritahukan pada anak bahwa benda benda tsb berputar dilangit. Dan ada jalurnya/jalannya sendiri-sendiri. Jadi nggak tabrakan. “Nah.. yg mengatur semuanya itu Allah nak…”.
5. Lalu bermainlah sambil berputar putar dengan anak seolah olah benda tsb sedang melewati orbitnya.

Hujan
1. Lakukan pada saat hari hujan.
2. Ajaklah anak ke beranda/teras. Biarkan ia merasakan jatuhnya hujan ditangan.
3. Katakan ke anak bahwa itu adalah “H U J A N”.
4. Ajaklah anak untuk belajar mengucapkankata tersebut.
5. Beritahukan bahwa hujan adalah air yang jatuh dari langit.
6. Katakanlah pada anak bahwa hujan adalah ciptaan Allah.

Pengenalan Alam
1. Lakukan pada hari cerah.
2. Ajaklah anak pergi ke kebun. Biarkan anak bermain sepuasnya dan memegang benda benda yang ditemui (asal bukan yang bahaya).
3. Beritahukan pada anak nama benda benda tersebut. Ajaklah anak untuk berlatih mengucapkan nama benda benda tsb.

Fenomena Alam
1. Lakukan pada saat anak santai.
2. Setel TV mengenai berita kejadian alam spt banjir atau gunung meletus.
3. Beritahukan anak , kejadian alam apa yg sedang terjadi (di tv tsb).
4. Katakan bahwa itu semua terjadi atas kehendak Allah swt. Dan katakanlah misalnya” Itu artinya Allah hebat. Bisa berbuat apa saja. Makanya kita harus rajin sholat dan berdoa ya….”.

Kelompok Usia 0-1 tahun
Cobalah beberapa permainan ini untuk merangsang kepekaan pancainderanya.

0-3 bulan : Lihat wajahku
Cara : Pangku si kecil menghadap wajah ibu (wajahnya kurang lebih 20-30 cm dari wajah Anda). Sambil bernyanyi dan melakukan kontak mata, turun naikkan tubuhnya perlahan-lahan mengikuti irama lagu.
Si kecil akan menikmati ayunan dan lagu yang ibu nyanyikan sambil mengamati ‘mainan’ favoritnya, wajah ibu.

4 – 7 bulan : Main Gelitik
Cara 1 à Baringkan si kecil dalam posisi setengah duduk atau telentang. Lakukan gerakan seolah-olah Ibu bersin sambil berujar “Haashii!” dan tempelkan wajah ibu ke perutnya. Biarkan untuk beberapa saat (hal ini biasanya akan membuat si kecil tertawa geli).
Cara 2 à Mainkan jari-jari tangan ibu pada jari kaki si kecil. Lalu, gerakkan jari-jari tangan ibu menyusuri tubuhnya sampai ke bawah dagu. Gelitik sebentar dagunya sambil ucapkan kata-kata tertentu.
Catatan : Ketika mengulangi permainan ini, si kecil akan menikmati sensasi yang timbul sambil menanti-nantikan aksi ibu selanjutnya.

8 -12 bulan : Melukis dengan makanan
Umumnya bayi senang bermain-main dengan makanannya. Jadi tidak ada salahnya bila sekali-kali ibu membiarkannya melukis meja atau makanannya dengan bubur, jeli, krim yang ada di tangannya. Tunjukkan padanya bagaimana membuat lingkaran, garis atau bentuk sederhana lainnya.
Catatan : Si kecil pasti menikmati kegiatan ini. Apalagi bila kemudian ibu mengajaknya mandi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di wajah dan tubuhnya. (Sumber majalah Ayah Bunda)

Kelompok Usia 1- 2 tahun

Mengenal Anggota Tubuh
Cara :Dudukkan anak di pangkuan ibu. Kemudian kenalkan panca indera yang ada di kepala sambil menunjukkannya. Antara lain; mata, hidung, mulut, telinga. Kemudian ajak anak bermain dengan menunjukkan kata yang di sebutkan ibu. Ibu : “Mata! Mana mata…mata…..ini mata!!” (sambil menunjuk mata ibu)
Ajak pula anak menirukan pertunjukan ibu tersebut.

Mengenalkan nama orang sekitar
Cara : Pandanglah anak, ajak bicara sambil bertatapan mata, kemudian tanyakan, “namanya siapa?” kemudian ibu jawab “Nama saya Fulan”. Ulangi pertanyaan tersebut kemudian tambahkan dengan usia anak, nama ayah dan nama ibu.

Kelompok Umur 1 thn – 2thn
1. Memperdengarkan bacaan Qur-an
2. Membacakan doa-doa pendek, sebelum makan, setelah makan, sebelum tidur, bangun tidur.
3. Ketika menjelang tidur malam bacakan Surat AlFatihah dan surat Al Ikhlas, baru kemudian doa sebelum tidur.
4. Ajak si kecil untuk ikut sholat. Bujuklah anak dengan menyediakan perlengkapan sholatnya sendiri, misalnya sajadah kecil dan jilbab kecil.
5. Mengenalkan huruf Hijaiyah. Print gambar-gambar huruf hijaiyah lalu tempel pada tempat yang mudah dilihat anak.

Kelompok Usia 0-1 tahun
Cobalah beberapa permainan ini untuk merangsang kepekaan pancainderanya.

0-6 bulan :

Air

Untuk usia 0-6 bulan stimulasi yang diberikan bergantung pula pada kreatifitas sang ibu, kegiatan sederhana sekalipun bisa merupakan stimulasi yang baik untuk si kecil. Contohnya saat-saat mandi.
Sebelum anda memandikan si kecil cobalah bermain-bermain dulu sejenak dengan si kecil yang sudah lepas pakaiannya, dengan cara meneteskan sedikit air dingin ke punggungnya, sambil berkata bahwa itu “dingin”, kemudian ganti dengan air hangat, teteskan pada punggung si kecil samil berkata “hangat”. Saat-saat mandi dan bermain air adalah saat yang cukup menyenangkan bagi si kecil, biarkan dia merasakan kecipak-kecipak air yang kita mainkan, sambil tak lupa bersenandung.
Tuang-tuangkanlah air ke bagian-bagian tubunhnya dengan riang dan jenaka, sambil terus mengatakannya, “lihat airnya megalir dari atas ke bawah,.. byuuur….”,
“Ini kepala,.. byuuuur,.. air diguyurkan kekepalanya.
“Ini tangan,.. byuuur air diguyurkan ke tangannya,.. dst

6 bulan – 1 tahun.

1. Bermain air

Saat mandi, biarkan si kecil untuk bermain-main air, siapkan mainan yang tahan air berbentuk-wadah-wadah yang berlainan bentuk. Ajak dia menuangkan air dari satu wadah ke wadah yang lain, tunjukkanlah bahwa air akan mengikuti bentuk wadah yang menampungnya, dan air akan mengalir dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Buatlah busa sabun mandinya menjadi lebih banyak, biarlah dia memgangnya dan merasakan kelembutannya, dan bairkan dia bermain-main dengannya.

2. Bermain “saboon dama”

Ajaklah si kecil bermain ke kebun, sambil kita bawa sebuah saboon dama, biarkan dia melihat gelembung-gelembung sabun itu terbang, sambil sesekali cobalah dia untuk merasakan sebuah gelembung tersebut. Untuk usia 1 thn mungkin sudah bisa dicoba untuk meniupkannya. Tak lupa anda pun “sedikit” bercerita bagaimana saboon dama terjadi, atau mengapa dia bisa terbang.

2. Mengguncang, mendengar dan menemukan

Ambil sebuah wadah, misalnya kotak sepatu, kaleng kopi, kaleng susu atau benda sjenis dengan penutup. Taruh mainan kecil, kerincingan atau kotak kayu dalam wadah tersebut dan tutuplah. Goyangkan wadah tersebut sehingga mengeluarkan bunyi. Tanyakan kepada si kecil apa yang ada di dalam. Beri tekanan pada kata “di dalam”. Buka penutup wadah dan biarkan si kecil mengintip apa yang ada di dalamnya. Ambil benda yang ada di dalam wadah dan baiarkan si kecil melihat dan memegangnya. Sebutkan nama benda itu dan mintalah si kecil untuk mengembalikannya ke dalam wadah. Tutup lagi dan goyangkan. Sekali lagi tanyakan padanya apa yang ada di dalam dan biarkan dia mengintip,. Buku tutupnya, ambil benda yang ada di dalam. Ulangi terus latihan ini selama si kecil belum terlihat bosan.

Di lain waktu, ganti benda yang ada di dalamnya dan lakukan latihan yang sama. Ini akan membantu si kecil mengenal nama-nama benda yang berlainan. Dia juga akan belajar bahwa benda yang berbeda menimbilkan suara yang berbeda pula bila diguncang-guncangkan di dalam wadah.

Aktifitas ini mengembangkan
- keterampilan mendengar
- pemahaman tentang konsep “di dalam”
- koordinasi mata-tangan
- keterampilan menghubungkan

Umur 1-2 tahun

1. Apa yang ada di luar?

Beli atau pinjamlah beberapa buku cerita anak-anak untuk usia satu tahun yang ada gambr-gambar pepohonan, bunga-bunga, burung-burung, dan rumah. Terangkan gambar-gambar itu kepada si kecil dan ceritakan kepadanya apa yang dapat ditemui di laur rumah. Akan lebih baik jika anda mengajak si kecil berjalan-jalan di halaman setelah anda selesai membacakan buku itu dan tunjukkan benda-benda yang baru saja anda ceritakan.

Di lain hari berjalanlah ke dekat pohon bersama si kecil. Setuhlah pohon itu dan ceritakan betapa besar dan tingginya. Jika mungkin petiklah sehelai daun dari pohon tersebut dan biarkan si kecil memegangnya. Katakan kepadanya warna daun itu hijau.

Ajaklah dia melihat rumput dan katakana rumput juga berwarna hijau. Biarkan dia merasakan rumput yang kadang membuat geli di tangan dan kaki. Beri pengertian bahwa pohon lebih tinggi daripada rumput. Lihat ke atas sambil menunjuk pohon, lalu tunjuk ke bawah sambil melihat rumput agar si kecil mengerti maksud kata tinggi.

Tunjukkan bunga-bunga yang sedang mekar. Beri kesempatan si kecil memegang dan mencium baunya. Tetapi, katakana juga padanya untuk tidak memetiknya kecuali minta ijin. Biarkan si kecil menikmati bunga itu ditempatnya. Beri pemahaman kepadanya bahwa pohon, rumput, dan bunga mempunyai daun yang berwarna hijau.

Cari tempat yang tanahnya cukup dapat terlihat jelas. Ambil pengukir tanah, kemudian ambil segenggam tanah itu. Biarkan si kecil mengukir tanah itu jika dia ingin mencobanya. Biarkan si kecil memegang tanah itu dan ceritakan kepadanya bahwa pohon, rumput dan bunga tumbuh di atas tanah.

Jika mungkin , tunjukkan juga akar bunga atau tanaman lain. Biarkan si kecil memegang dan tunjukkan serabut-serabut akar itu sambil menceritakan bahwa akar tersebut berfungsi sebagai penyedot air dan mineral utnuk pohon, rumput dan bunga supaya mereka tumbuh dan akar ini membantu tanaman sebagai penyangga tanah supaya tetap berdiri. Beri pemahaman bahwa pohon, rumput, dan bunga adalah makhluk hidup.

Ambil tanah dan batu-batu yang ada. Katakan bahwa tanah dan batu membantu tanaman tumbuh, tetapi mereka bukan makhluk hisup. Jangan berharap si kecil akan mengerti semua. Yang penting, anda membuatnya mulai memahami lingkungan alam sekitarnya. Ini akan menstimulasi pemikirannya kelak untuk mencintai alam. Anda tidak perlu menceritakan semua benda yag ada di luar rumah dan melakukan latihan ini sekaligus dalam satu hari. Lakukanlah pengenalan ini secara bertahap sambil melakukan satu atau dua latihan di minggu sebelumnya yang digabungkan.

Di lain waktu, baca lagi buku yang menceritakan pohon, rumput dan bunga. Apakah si kecil masih dapat mengingat semua yang dilihat, dirasakan atau diceritakan di luar rumah. Apakah si kecil mampu mengidentifikasikan dan menyebutkan warna hijau.

Perlihatkan burung yang berkicau di pagi hari. Mungkin terlalu sulit untuk menagkapnya. Tetapi, bila anda punya kemoceng atau bulu ayam, cabut sehelai dan biarkan si kecil merasakannya. Katakan bahwa burung juga mempunyai bulu sama halusnya. Ceritakan pula bahwa bulu burung dapat bermacam-macam warnanya, mereka punya sarang, bagaimana mereka hidup, mereka punya telur dan bagaimana mereka dapat berpindah. Pada saat menceritakan, amati reaksi si kecil. Jika si kecil tampak bosan, anda dapat mengulang ceritanya di waktu lain.

Lanjutkan cerita anda, bila si kecil tampak senang menerima penjelasan anda, anda boleh melanjutkan cerita tentang matahari yang berwarna kuning, langit yang berwarna biru, dan awan putih. Di malam hari ceritakan tentang bulan bintang. Jangan berharap dia mampu menghapal smeua dnegan cepat dan sempurna. Pada usia ini yang lebih penting memberinya pemahaman tentang lingkungan alam yang ada di sekitarnya.

Aktifitas ini mengembangkan
- pemahaman tentang lingkungan yang ada di luar rumah
- pemahaman tentang warna hijau, kuning, biru dan putih
- pengayaan bahsa dan sensitifitas indera peraba
- keahlian menghubungkan apa yang ditemukan di luar rumah dengan apa yang diceritakan di buku

2. Bermain Air

Ambil spons, waslap, kapas berbentuk bola, tisu dapur, dan benda-benda yang dapat menyerap air. Proses penyerapan air ini hendaknya dapat dilihat dengan mudah oleh anak-anak. Kemudaian ambil panic, tabung palstik atau wadah lain, isi dengan air kurang dari separuhnya. Mintalah si kecil untuk memegang dan merasakan spons yang masih kering. Kemudian, celupkan spons ke dalam air sampai basah kuyup. Mintalah si kecil memegang spons yang basah itu si kecil akan melihat perbedaan berat dan rupa spons setelah asah. Dia juga akan melihat bagaimana air dapat membuat spons menjadi basah.

Peras spons tersebut dan beri kesempatan si kecil bermain dengan spons itu. Mencelupkan kemudian memeras dengan tangannya. Anjurkan dia utnuk mendengar suara air yang kelaur dari perasan pada saat spons dicelupkan.

Pada waktu mandi, berikan sebuah T –shirt kering. Minta dia mencelupkan baju itu ke ember atau bak mandinya. Tanyakan bagaimana rasanya baju basah itu. Bila si kecil tidak memberikan respon, diskusikan bagaimana air dapat membuatnya basah dan terangkan bila baju dicelupkan ke dalam air, kala diangkat dapat membuatnya menjadi berat. Angkat baju itu dan biarkan si kecil melihat air yang mengalir turun dari baju.

Ambil wadah yang transparan, isi dengan air separuhnya. Kemudian, tetesi dengan pewarna kue. Biarkan si kecil memilih warna yang disukainya dan sebutkan apa warnanya. Ambil kapas bulat pembersih muka, berikan pada si kecil dan biarkan si kecil merasakannya. Katakan kepadanya “ini kapas kering”. Selanjutnya minta si kecil mencelupkannya perlahan ke dalam air berwarna itu. Si kecil akan senang melihat kapas itu berubah warna. Anda dapat mengajarinya untuk memeras kapas tersebut dengan jari-jarinya dan melihatnya berubah bentuk (mengembang). Anda dapat membuat si kecil mengerti perubahan itudengan mengatakan, “Lihat kapas (… sebutkan warnanya) ini jadi basah dan membesar. “.Si kecil pasti akan senang melakukannya lagi. Ulangi aktifitas ini dengan menggunakan tisu dapur. Anjurkan si kecil untuk memilih warna yang lain untuk air celupannya.

Di lain waktu, beri si kecil sebatang tanaman seledri. Biarkan dia mencium, mersakan dan mencicii daunnya. Pukul-pukulkan seledri itu di bak cuci piring sehingga mengluarkan suara yang unik. Gunakan irama 1-2-3 dan lakukan berulang kai untuk menarik perhatiannya. Taruh wadah transparan, isi dnegan air dan tetesi pewarna makanan. Beri kesempatan si kecil memilih warnanya. Anjurkan dia memilih warna kuning karena akan membuat warna seledri menjadi pucat. Celupkan seledri itu berulang kali ke dalam air berwarna dan biaran si kecil mengamati bagaimana seledri menyerap air dan membuatnya berubah warna.

Aktifitas ini mengembangkan:
- pemahaman lebih lanjut tentang fungsi indera peraba
- kebebasan bereksplorasi
- pemahaman tentang basah, berat, dan penyerapan

3. Melukis dengan jari

Ambil dua sendok makan tepung terigu, kemudian tambahkan sedikit air. Aduklah sampai anda mendapatkan adonan yang lembut seperti pasta. Tambahkan beberapa tetes pewarna kue. Taruh adonan ini di kertas yang sudah tergerai di atas meja. Lindungi pakaian si kecil dengan t-shirt bekas atau tadah liur sebelum melatih si kecil melukis dengan jari-jarinya.

Selanjutnya, biarkan si kecil memainkan jari-jarinya di kertas yang berisi adonan itu. Gunakan kata “licin” dan “ basah” ketika bercakap-cakap dengan si kecil. Anjurkan dia untuk memainkan jari-jarinya ke depan, ke belakang, memutar, ke samping kiri dan kanan. Gunakan jari telunjuk untuk membuat bualatan-bulatan di seluruh kertas dan bairkan si kecil bermain bebas dengan tangannya.

Sebagai penutup di aktifitas ini, buatlah si kecil bangga dengan hasil karyanya dengan memasang hasil karyanya di pintu kulkas dengan menggunakan selotip. Kalau lukisan itu sudah mongering, biarkan si kecil merasakannya. Katakan kepada si kecil kalau lukisan itu mongering karena air dalam adonan itu menguap.

Si kecil mungkin akan senang mengulangi aktifitas ini di lain waktu. Jangan lupa untuk mengulangi aktifitas-aktifitas yang telah diperkenalkan di minggu-minggu yang lalu.

Aktifitas ini mengembangkan:
- kebebasan bereksplorasi
- kreatifitas
- koordinasi motorik halus
- pemahaman tentang “basah”, “kering”, dan “licin”.

Tema: Aku dan Keluargaku

Pada kelompok umur 0-2 tahun, titik berat pengembangan adalah pada motorik, sehingga sebagian besar jenis kegiatan berupa rangsangan motorik dan panca indera, sebagai stimulasi dini untuk kelompok umur ini.
Karena berbagai tingkatan kemampuan motorik yang cukup signifikan perbedaannya, maka saya bagi lagi dalam beberapa sub kelompok yaitu

0-6, 6-1th dan 1 thn – 2 thn.
Untuk materinya dibagi dalam 2 bagian besar yaitu kegiatan umum dan kegiatan ruhiah, untuk jenis kegiatan ruhiah diperuntukkan bagi kelompok umur 0 – 1 thn dan 1 – 2 thn

Kelompok umur 0-6 bulan

1. Pasanglah hiasan/mainan yang digantung diatas bayi, jenis benda yang bisa digantung bisa berbagai macam benda yang tidak berbahaya dan mempunyai warna yang mencolok, seperti merah, kuning, hijau , biru.
2. Benda yang digantung bisa berupa origami buatan sendiri dalam berbagai bentuk, seperti burung, bola, perahu dsb, akan lebih baik bila disertai dengan bunyi-bunyi lembut.
3. Koordinasi tangan dan mata
Buatlah bola kaus kaki dari kaus kaki bekas yang berwarna cerah. Terlentangkan si kecil dan taruh bola tersebut di perutnya, gulirkan ke arah atas melewati dada dan lehernya. Perhatikan mata dan tangnnya. Apakah ia berusaha menggapai bola tersebut atau hanya matanya memperhatikan gerakan tersebut? Bersabarlah, si kecil akan merespon bila dia merasa siap. Mengobrollah dengannya selama aktivitas berlangsung dan dengar baik-baik bila ada respon verbal atau senyuman yang diberikannya.
Aktivitas ini mengembangkan:
- kemampuan bayi untuk meraih benda bergerak
- pemusatan perhatian
- kemampuan awal koordinasi mata dan tangan.

4. Gambar atau tempellah sebuah wajah dengan warna warni yang mencolok di atas sehelai piring kertas. Wajah yang dibuat sebaiknya bermimik lucu dan ditempel hanya pada satu sisi. Permainan ini dimulai dengan menunjukkan gambar wajah lalu dibalikkan ke sisi kosong. Lalu balikkan ke sisi yang bergambar sambil berkata ciluk-ba. Variasi permainan ini dapat dilakukan engan menggunakan tangan, yang ditutupkan pada wajah anda.
Aktifitas ini mengembangkan:
- pengenalan lebih jauh tentang wajah dan bentuk muka
- pemahaman lebih lanjut mengenai konsep belakang –depan

5. Menjangkau dan mengenggam.
Letakkan bayi pada posisi yang nyaman, di lantai. Taruh sebuah kumparan, sebuah bola dan sebuah kerincingan dalam posisi berjajar. Gerakkan maju benda yang paling kiri, dan lihat apakah si kecil mencoba meraihnya atau menggaruk agar benda tersebut lebih dekat padanya?. Kemudian lakukan hal yang sama untuk benda di sebelahnya. Amati responnya. Terakhir gerakkan benda ketiga dan amati lagi respon si kecil. Apakh si kecil mencoba meraih ketiga-tiganya atau hanya tertarik dengan salah satu benda. Ulangi lagi latihan ini dan beri kesempatan padanya untuk menyentuh dan menggenggam ketiga benda itu bergantian.
Aktifitas ini mengembangkan:
- koordinasi mata-tangan
- pemahaman kiri dan kanan
- peningkatan kemampuan indra peraba.

6. Jari-jari tanganku
Pegang telapak tangan kirinya dan sentuhlah ibu jarinya. Katakan, ini jempol, sentuh jari telunjukknya dan katakana ini telunjuk dst.. Kemudian gunakan kedua telapak tangan anda berhadap-hadapan seolah-olah sedang terjadi percakapan antara jari-jari di tangan anda. Mulai berkata-kata dengan posisi jari mengepal. Setiap jari harus muncul atau hilang sesuai dengan kata-kata yang anda ucapkan. Ki berarti kiri dan ka berarti kanan.
Mana jempol?, mana jempol?
(ki) aku disini. (ka) aku disini
(ki) apa kabarmu hari ini?
(ka) aku baik-baik saja
(ki) ayo lari
(ka) ayo lari
Ulangi percakapan di atas untuk setiap jari dang anti kata jempol sesuai dengan jari-jari yang ingin dikenalkan.
Aktifitas ini mengembangkan:
- kemampuan mendengar
- kemampuan mengamati
- pemahaman tentang gerakan-gerakan jari menurut namanya
- pemahaman konsep kiri dan kanan

Kelompok umur 6 bulan – 1 tahun

1. Milik siapa ini?
Ambil sebuah sarung tangan ibu, sandal kamar milik ayah dan topi yangs edikit lebih besar dari milik si kecil. Kenakan sarung tangan anda dan lepaskan. Sekarang minta si kecil untuk memasang sarung tangn itu di salah satu tangannya. Jika si kecil tampak membutuhkan bantuan, pasangkan sarung tangan itu di tangannya. Kerjakan sambil mengobrol dengannya. Lakukan berulang kali sampai dia mampu melakukan sendiri.
Pekai sandal kemudian lepaskan lalu, minta si kecil untuk melakukannya juga. Biarkan dia memilih kaki mana yang akan dipakai sandal. Bantulah bila terlihat membutuhkan bantuan, lakukan terus sampai dia merasa bosan. Sekarang pakai topi dan biarkan si kecil melepaskannya dari kepala anda. Apakh setelah melepas, lalu dia memakai topi tersebut? jika tidak mintalah dia untuk memakai topi tersebut, bila dia tampak bingung, coba lakukan kembali langkah ini lebih perlahan agai dia mengerti dan kemudaian mencobanya.
Katakan padanya untuk memakai sandal? Dapatkah dia melakukannya sendiri? Bantulah dia bila dia tampak bingung. Tunjuk topi itu dan minta dia memakainya. Latihlah permainan ini, jangan lupa untuk memberi pujian.
Aktifitas ini mengembangkan:
- kemampuan mendengar dan mengikuti petunjuk
- perbendaharaan bahasa
- keahlian menghubungkan
- keyakinan dan kemandirian.

2. Gunting sebuah close up wajah bayi dari majalah atau anda dapat mengambar sendiri. Tunjukkan kepada si kecil. Tunjukkan mata kiri pada gambar dan katakan “mata”. Kemudian sentuhlah mata kiri si kecil dan lanjutkan mata kiri anda lalu katakana “mata”. Lakukan langkah yang sama pada mata kanan, hidung mulut dst.
Sepanjang minggu ini bila ada kesempatan, berikan latuhan mengenal bagian-bagian wajah. Jika si kecil tampak bingung berikan pengenalan bertahap. Misalnya, satu hari hanya mengenal mata, kemudian hari berikutnya hidung dst. Gunakan nada suara yang menarik dan sesekali bertepuk tanganlah. Tunjukkan bagian-bagian wajah ini di buku atau majalah sesering mungkin. Minta si kecil menunjukkan mata, hidung, dst. Kemudiana minta dia memegang miliknya sedniri atau milik anda.
Aktifitas ini mengembangkan:
- keterampilan mendengar
- pemahaman tetnang bagian-bagian wajah
- keterampilan mengasosiasikan bagian-bagian wajah.

Kelompok umur 1 thn – 2 thn.

1. Membantu ibu
Ajaklah si kecil terlibat dalam melipat pakaian, coba tunjukkan satu persatu pakaian milik si kecil, milik anda dan anggota keluarga lainnya. Kemudian mintalah kepada si kecil untuk mengambil mana pakaian miliknya, bila masih bingung tunjukkan padannya, kemudaian coba lagi untuk pakaian milik anda, mintalah si kecil untuk mengambilkan pakaian milik anda, begitu seterusnya.

2. Permainan Wajah dan kepala
Sentuhlah kepala si kecil dengan tangan anda dan perlahan-lahan pindahkan tangan anda, mulai dari leher, kemudaian ke sisi kiri kepalanya, kemudaian pindah tangan ke sisi kanan, lalu turun lagi kea rah leher. Ini akan memberinya pemahaman tentang bentuk kepalanya. Katakan kepada si kecil bahwa anda menggerakkan tangan, membentuk lingkaran sesuai dengan bentuk kepalanya.
Buatlah gambar lingkaran atau oval di sehelai kertas putih yang kosong. Katakan kepada si kecil Anda menggambar kepalanya. Perlahan, sentuhlah mata kirinya dan katakana, anda akan menggambar mata kirinya. Gambarlah sebuah mata di kertas itu. Begitu seterusnya untuk bagian panca indera lainnya.
Jika si kecil masih tertarik dengan permainan ini, pegang jari telunjuknya dan telusuri gambar lingkaran kepala itu, kemudian sentuh matanya, sebutkan namanya, dan seterusnya. Permainan ini bisa divariasikan di hari berikutnya dengan menggunting sebuh gambar wajah, bermain seperti sebuah puzzle.
Aktifitas ini mengembangkan:
- sensitifitas indra peraba
- koordinasi tangan dan mata
- kemampuan mengasosiasi
- kemampuan mendengar
- kemampuan berbahasa

3. Mengenalkan konsep berhitung
Pada usia ini, tidak perlu diharapkan mereka bisa mengapal hitungan, tapi akan lebih baik bila mengenalkan konsep hitungan, lewat panca indera dan anggota tubuhnya sendiri.
Menyanyikan lagu, Tanganku ada dua
Tangan (…nama anak..) ada dua
Yang kiri dan kanan
Dua mata (…nama anak)
Yang kiri dan kanan
Satu mulut (….nama anak)..
Tidak berhenti senyum
Dst….untuk kaki, tangan dan panca indera lainnya.
Selain itu anak bisa diajak menghitung jari-jarinya sendiri, pada usia ini konsep hitungan cukup sampai angka 5, jadi alat peraganya cukup dengan menggunakan anggota tubuh, bila anak tertarik bisa menggunakan alat peraga lainnya dengan barang-baranag yang dekat dengan si kecil, cukup sampai lima hitungan dulu.

4. Mengenalkan konsep warna dan bentuk
Untuk mengenalkan warna dan bentuk ini maka setiap minggu akan diperkenalkan satu persatu warna , jadi dalam 1 minggu dikenalkan 1 warna dengan 3 bentuk (segi empat, segi tiga dan lingkaran).
Ambillah benda yang berwarna merah, dan kumpulkan dalam berbagai bentuk yaitu segi empat, segi tiga, dan lingkaran, kemudian sebutkan warna dan bentuknya dengan jelas seperti satu persatu, setiap menemui benda yang berwarna merah sebutlah dan tunjukkan pada si kecil serta sebut bentuknya sambil si kecil di ajak untuk memegang benda tersebut.
Contoh: ini tomat warnanya merah, coba adek pegang, warnanya merah bentuknya bulat, merah seperti bajunya ade, juga seperti mobilnya ade (ambil dan dekatkan kedua benda tersebut).

5. Membaca kata
Tulislah nama-nama anggota keluarga di rumah, seperti ayah, ibu, nama adik atau nama kakak, namanya si kecil dalam sebuah karton putih berukuran 30 cm X 15 cm dengan menggunakan huruf kecil semua dan menggunaka spidol merah. Tunjukkan pada si kecil satu persatu sambil disebutkan. Untuk namanya si kecil sebut, tunjukkan dan tempelkan pada badanya. Begitu pula untuk tulisan yang lainnya, bila nama yang bersangkutan orangnya tidak ada, ambillah foto untuk menunjukkan pada si kecil.

Catatan
Kegiatan seluruh kelompok umur yang tercantum di atas dilakukan dalam satu minggu tergantung usia anak anda. Tidak ditentukan jadwal pastinnya karena tergantung kondisi anak-anaknya yang tentunya sangat berlainan, namun syaratnya kegiatan harus diulang-ulang selama satu minggu.
Untuk membacakan buku, kadang si kecil seolah-olah tidak memperhatikan atau asyik dengan mainan yang lain, tidak perlu berkecil hati, teruslah membacakan buku, ganti nada dengan ekspresi yang lebih bergairah untuk menarik perhatian si kecil, sejalan dengan waktu si kecil akan semakin terbiasa dengan pembacaan buku tersebut, lama-lama dia akan dengan senang hati memperhatikan dan perhatiannya tidak lagi terbagi.

Sub tema: Tumbuhan

Ke perpustakaan atau toko buku
1. Ajaklah anak untuk mengulangi pengenalan terhadap tumbuhan yang sudah dipelajari dalam 2 minggu
2. Untuk memberikan nuansa yang lain, anak dapat diajak ke perpustakaan atau toko buku
3. Carilah bersama anak, buku mengenai tumbuhan
4. Bacalah bersama anak dengan mengulang kembali pengenalan terhadap tumbuhan
5. Misalnya: “Sayang, ini gambar apa ya...? ”Ini namanya apa nak..?" dst..
6. Jika tidak memungkinkan, kegiatan bisa dilakukan di rumah dengan buku yang ada

Mengenal buah dan jumlah
1. Kenalkan anak pada buah-buahan yang biasa di konsumsi
2. Bisa di mulai langsung di rumah jika ada persediaan dan bisa juga ketika ibu berbelanja di supa
3. Sediakan 2 wadah kosong; satu diisi dengan buah; satu di biarkan kosong
4. Biarkan anak memegang untuk merasakan tekstur buah yang berbeda-beda
5. Sediakan pula tulisan nama buah yang sudah dibuat pada minggu yang lalu
6. Sambil memegang buah, kenalkan nama buah dengan pengucapan yang jelas dan sambil menunjukkan tulisan
7. Setelah dikenalkan, ajak anak memindahkan buah ke wadah yang kosong sambil berhitung
“Yuk sayang, kita pindahin buahnya ke piring yang kosong ya....satu, dua, tiga..”
"Alhamdulillah, kita punya buah banyak ya..."
8. Untuk anak 15 bulan keatas , piring bisa diletakkan agak jauh agar anak bergerak
9. Jika sudah dilakukan 1 kali, pengulangan dapat dengan lomba cepat memindahkan buah
10. Batasi 1 hari hanya 1 – 2 macam buah saja
11. Kegiatan dapat dilanjutkan dengan makan buah bersama....
“Subhanalloh, buahnya enak ya nak....rasanya manis..”

Bermain dengan kertas origami
1. Buatlah beberapa bagian tanaman dari kertas origami yang berwarna-warni ukurannya sebesar kertas origami misalnya : gambar buah apel, jeruk, pisang; gambar daun; gambar pohon, rumput; bunga; dsb
2. Untuk usia 9 bulan ke atas dapat dipergunakan untuk bermain seperti flashcard dan bisa juga menjodohkan tulisan yang sudah dibuat minggu lalu dengan gambar di kertas origami
3. Sambil menunjukkan gambar dan tulisan, ibu mengucapkan dengan suara yang jelas
4. Untuk usia dibawah 9 bulan , gambar dan tulisan bisa di tempel di dinding
5. Kemudian dapat menunjukkan kepada anak gambar apa
6. Insya Allah, warna-warni gambar akan terekam dalam memori anak

Mengenal warna
1. Ajaklah anak untuk mengenal warna bagian dari tumbuhan
2. Alat yang di pergunakan bisa gambar dikertas origami, atau dari buku dan sumber lain yang dimiliki, atau tumbuhannya langsung (misalnya buah, sayur, rumput)
3. Misalnya : tunjukkan gambar daun sambil menyebutkan warnanya hijau, sayur warnanya juga hijau, pisang warnanya kuning
4. Bisa juga anak diminta mengambil buah atau sayur, kemudian di beritahu warnanya

Syukur
1. Setelah kurang lebih sebulan mengenalkan berbagai macam tumbuhan dan bagiannya, warna, jumlah, dan kegiatan lain, maka tema dapat di lanjtkan dengan penekanan pada Allah Maha Pencipta
2. Kegiatan dapat dilakukan di rumah, di koen, di supa
3. Mengulang kembali yang sudah diajarkan, misalnya: sambil berjalan-jalan di koen, memegang rumput, daun atau bunga dijelaskan kembali nama, warna
4. Kemudian ajak anak melihat sekeliling dan jelaskan pada anak, semuanya yang menciptakan Allah
5. Allah ArRahman ArRahiim, menyediakan begitu banyak tumbuhan dengan aneka warna, aneka rasa, aneka manfaat
6. Ajak anak mengucapkan Alhamdulillah

Program Kegiatan Ruhiah 0-2 tahun:
Orangtua yang harus aktif dan biarkan anak menerima dan merespon input tersebut.
1. Lakukan kegiatan ibadah spt sholat, ngaji, didekat anak.
2. Ucapkan kalimat thayyibah sesering mungkin. Mis: Alhamdulillah, Allahuakbar, Subhanallah, dsb.
3. Ceritakan kisah Nabi atau sahabat dengan wajah penuh ekspresi pada anak. Dan usahakan anak terlibat perhatiannya pada saat cerita tsb sedang dibacakan/diceritakan.
4. Ajaklah anak bersama sama mengucapkan kata “Bismillahirrahmanirrahiim” dan “Alhamdulillah”. Lakukan tiap kali hendak melakukan dan mengakhiri kegiatan.
5. Bacakan surat Al fatihah sesering mungkin ke anak. Pada anak yang sudah mulai belajar bicara, ajaklah untukbelajar mengikuti kata demi kata dalam surat tersebut. Upayakan selalu dilakukan dalam keadaan senang.
6. Ajaklah anak terus untuk berlatih mengucapkan kata kata tayyibah dengan baik, benar dan jelas. Untuk anak 2 th yang sudah mulai bicara, latihlah mengucapkan surat Al Fatihah. Targetnya adalah pengeluaran ucapan kata yang jelas (tidak dibuat-buat cadel). Dan mulai berlatih mengingat walau cuma sedikit saja.
7. Ajaklah untuk selalu bersyukur dengan memperbanyak membaca hamdalah.
8. Ciptakan suasana senang yang membuat anak bergembira setiapkali mengucapkan kata kata thayyibah tsb. Juga pada saatkegiatan sholat. Misalnya bisa dengan memberikat pujian kalau anak rajin mengucapkan kata kata thayyibah tsb. Sekali kali berikan hadiah bila anak berhasil mengucapkan satu ayat dengan benar atau sholat dengan baik dan tekun.
9. Ajaklah anak untuk melakukan sholat bersama. Untuk yang masih bayi (belum bisa berdiri/berjalan), tetap sediakan sajadah dan gunakan perlengkapan sholat (sarung atau mukena kecil) agar anak merasa senang dan tertarik.
10. Setiap hendak sholat, jelaskan ke anak bahwa saat itu ibu akan sholat ashar sebanyak 4 rakaat (misalnya). Jelaskan/katakanlah pada anak bahwa sholat itu menyembah Allah dan Allah itu Cuma “S A T U “ (berikan sedikit penekanan pada kata satu.
11. Masih pada penanaman keeesaan Allah.
Ajarkanlah anak lagu Satu Satu Cinta Allah (nada lagu satu satu sayang ibu)
Teks:
Satu satu….
Aku cinta Allah
Dua Dua…
Cinta Rasulullah
Tiga tiga..
Sayang Ummi Abi
Satu dua tiga
Jalan masuk syurga
12. Mulai kenalkan huruf hijaiyah pada pada anak. Kenalkan perlahan (tidak langsung ‘memaksa belajar’). Bisa dengan bernyanyi lagu a ba ta tsa nya Neno atau lagu lain yang dikuasai oleh ortu. Bila tidak bisa dengan lagu, bisa dengan menulis huruf hijaiyah tsb (1-2 huruf dulu), dikertas besar, sambil diwarnai bersama.

Aspek yang ingin dicapai:
1. Anak bisa merasakan suasana ibadah yang dilakukan orangtuanya.
2. Anak terbiasa dengan kondisi lingkungan yang Islami.
3. Mengolah emosi anak dengan melibatkannya dlm bercerita.
4. Anak mengenal dan tertarik untuk selalu mengucapkan basmalah dan hamdalah.
5. Anak merasakan kesenangan/kebahagiaan tersendiri saat mengucapkan kata kata thayyibah.
6. Anak diajak untuk mulai dikenalkan untuk berlatih menghafal surat surat pendek. Sehingga bisa menjadi kebiasaan.
7. Anak merasa dihargai dengan diajaknya ia untuk melakukan sholat bersama. Dan anak bisa merasakan suasan yang menyenangkan dengan sholat bersama orangtuanya.
8. Anak mulai ditanamkan prinsip bahwa Allah hanya satu.
9. Menanamkan kecintaan pada Allah yang sudah menciptakan segalanya.
10. Mengenalkan huruf hijaiyah dengan suasana menyenangkan.

Sumber: fahima

1 komentar:

  1. mengajarkan anak memang butuh kesabaran terutama untuk mendidik anak usia 2 tahun
    , dan artikel ini sangat membantu

    BalasHapus